Tiga warga Amerika yang terdiri dari satu anggota militer dan dua kontraktor swasta tewas oleh serangan kelompok militan al Shabaab Somalia di sebuah pangkalan militer di Kenya yang digunakan oleh pasukan Amerika dan Kenya Minggu 5 Januari 2020.
Komando Afrika militer mengkonfirmasi kematian dan mengatakan dua orang Amerika lainnya yang bekerja untuk Departemen Pertahanan Amerika juga terluka dalam serangan di Lapangan Terbang Teluk Manda di daerah Lamu, dekat dengan perbatasan Somalia.
“Orang-orang Amerika yang terluka saat ini dalam kondisi stabil dan sedang dievakuasi,” kata Komando Afrika dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip Reuters.
Serangan itu menghadirkan krisis lain bagi Washington tepat ketika Pentagon bergulat dengan pertikaian yang meningkat cepat dengan Iran menyusul serangan pesawat tak berawak Amerika di Baghdad yang menewaskan komandan militer Iran Mayor Jenderal Qassem Soleimani.
Teheran dan Washington telah bertukar ancaman dan kontra-ancaman setelah serangan, memicu kekhawatiran konflik terbuka.
Saksi dan sumber militer mengatakan kepada Reuters serangan oleh al Shabaab, yang telah berjuang selama lebih dari satu dekade utuk menggulingkan pemerintah Somalia dimulai sebelum fajar dan berlangsung sekitar empat jam.
Sebuah laporan polisi Kenya yang dilihat oleh Reuters mengatakan militan menghancurkan dua pesawat, dua helikopter dan beberapa kendaraan militer Amerika selama serangan.
Militer Kenya mengatakan lima gerilyawan tewas dalam serangan itu. Tidak ada laporan langsung tentang korban Kenya.
Sebuah pernyataan sebelumnya pada hari Minggu, al Shabaab mengklaim telah menghancurkan tujuh pesawat dan tiga kendaraan militer, tanpa memberikan rincian lainnya. Juga merilis gambar-gambar pria bersenjata bertopeng berdiri di sebelah sebuah pesawat terbakar.
This image of smoke rising from alleged attack area was taken south east of the air strip. The multicoloured building seen is located here: https://t.co/Jv5Bq48MC9. The light in the foreground of the image is on the barrier of the Lapset Compound. pic.twitter.com/PsNBWQZrKt
— Benjamin Strick (@BenDoBrown) January 5, 2020
Komando Afrika mengatakan kurang dari 150 personel Amerika berada di pangkalan, di mana mereka memberikan pelatihan dan dukungan kontraterorisme kepada pasukan Afrika Timur.
“Bersama mitra Afrika dan internasional kami, kami akan mengejar mereka yang bertanggung jawab atas serangan ini,” kata Jenderal Stephen Townsend, yang memimpin Komando Afrika.
Juru bicara militer Kenya Kolonel Paul Njuguna mengatakan pangkalan itu telah diamankan. “Pagi ini sekitar pukul 5:30 pagi suatu upaya dilakukan untuk menembus keamanan di Manda Air Strip. Pelanggaran percobaan berhasil ditolak, ” katanya dalam sebuah pernyataan.
“Akibat pelanggaran yang gagal terjadi kebakaran pada beberapa tangki bahan bakar yang terletak di landasan udara. Api telah dikendalikan. ”
Dalam operasi menahan serangan itu, setidaknya lima militan tewas dan senjata termasuk empat senapan AK47 disita, kata Njuguna.
Tidak ada indikasi bahwa militan berhasil memasuki pangkalan. Lapangan terbang terpisah dari yang lain di Pulau Manda yang digunakan oleh penerbangan komersial ke Lamu.
Kenya mengirim pasukan ke Somalia pada 2011 setelah serentetan serangan lintas-perbatasan dan penculikan. Mereka kemudian diserap menjadi pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika, sekarang kekuatannya 21.000, yang mendukung pemerintah Somalia yang goyah dan didukung Barat.
Kabupaten Lamu dijadikan sasaran oleh Al Shabaab dengan bom pinggir jalan dan penyergapan terhadap para pelancong yang hendak pergi ke Pulau Lamu atau serangan terhadap desa-desa terpencil.
Gerilyawan itu menewaskan tiga penumpang ketika mereka menyerang sebuah bus di daerah itu pada hari Kamis.