Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Minggu 5 Januari 2020 terpeleset lidahnya dengan menggambarkan Israel sebagai kekuatan nuklir.
Segera setelah sadar dia melakukan kesalahan dia mengoreksi dirinya dengan anggukan dan senyum malu.
Israel secara luas diyakini memiliki senjata atom tetapi tidak pernah mengkonfirmasi atau menyangkal bahwa ia memiliki senjata nuklir dan mempertahankan kebijakan ambiguitas selama beberapa dekade.
Netanyahu tersandung pada pertemuan kabinet mingguan sambil membaca dalam bahasa Ibrani mempersiapkan pernyataan tentang kesepakatan dengan Yunani dan Siprus terkait pipa gas bawah laut.
“Pentingnya proyek ini adalah bahwa kita mengubah Israel menjadi kekuatan nuklir,” katanya sebagaimana dilaporkan Reuters. Segera dia dengan cepat mengoreksi pernyataannya itu dengan mengatakan sebagai “kekuatan energi”.
Dia kemudian berhenti untuk menarik napas, mengakui kesalahannya dengan senyum, dan kemudian melanjutkan pidatonya. Namun pernyataan politisi ini dengan cepat berkembang biak menjadi viral di media sosial.
Netanyahu sedang berjuang untuk keberlangsungan politiknya dalam pemilihan 2 Maret setelah dua pemilihan tidak meyakinkan pada bulan April dan September.
Pada bulan November 2019 dia juga didakwa dengan tuduhan korupsi dalam pengadaan kapal selam dari Jerman. Namun tuduhan itu dia bantah.