Site icon

Sebut Amerika Picik, Rusia Akui Peran Besar Soleimani dalam Perang Melawan ISIS

Komandan Garda Revolusi Iran Jenderal Qassem Soleimani (kiri)

Kementerian Pertahanan Rusia menyoroti kontribusi komandan Pasukan Quds Garda Revolusi Iran Mayor Jenderal Qasem Soleimani, yang terbunuh dalam serangan Amerika di Baghdad dalam memerangi ISIS di Suriah.

“Di bawah kepemimpinan langsung Qasem Soleimani, perlawanan bersenjata terhadap kelompok-kelompok ISIS dan Al-Qaeda telah diselenggarakan di Suriah dan Irak jauh sebelum apa yang disebut koalisi internasional yang dipimpin oleh Amerika,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan yang dikutip TASS Sabtu 4 Januari 2020.

“Kontribusi pribadinya untuk perang melawan ISIS di wilayah Suriah tidak perlu dipertanyakan lagi, ” tambah pernyataan tersebut.

Kementerian Pertahanan Rusia juga mengatakan pembunuhan Soleimani akan mengarah pada peningkatan ketegangan militer-politik di Timur Tengah, yang berdampak negatif pada sistem keamanan global.

“Langkah-langkah picik Amerika, yaitu pembunuhan Jenderal Soleimani, akan mengarah pada peningkatan tajam ketegangan militer-politik di kawasan Timur Tengah. Itu penuh dengan konsekuensi negatif serius bagi seluruh sistem keamanan global,” pernyataan itu menekankan.

Pernyataan itu menambahkan bahwa Soleimani adalah seorang komandan militer berpengalaman yang memiliki wewenang dan pengaruh signifikan di seluruh wilayah Timur Tengah.

Pentagon  mengkonfirmasi bahwa serangan rudal di dekat bandara Baghdad menewaskan Qasem Soleimani. Operasi itu dilakukan atas arahan Presiden Donald Trump.

Menurut Pentagon, serangan itu bertujuan melindungi pasukan Amerika di Irak dan negara-negara lain. Washington menyalahkan Soleimani karena diduga menyetujui unjuk rasa di luar Kedutaan Besar Amerika di Baghdad awal pekan ini.  Kongres Amerika tidak diberitahu tentang serangan rudal  yang menewaskan komandan Iran tersebut.

Exit mobile version