Komandan Korps Garda Revolusi Iran, Gholamali Abuhamzeh, mengatakan sebanyak 35 target penting Amerika di Timur Tengah serta Tel Aviv Israel berada dalam jangkauan serangan mereka.
Pernyataan itu muncul setelah pembunuhan Mayor Jenderal Qasem Soleimani, komandan Pasukan Quds Garda Revolusi Iran di Baghdad dalam serangan udara yang diizinkan oleh Presiden Amerika Donald Trump Jumat 3 Januari 2020 dini hari.
“Selat Hormuz adalah titik vital bagi Barat dan sejumlah besar kapal perusak dan kapal perang Amerika menyeberang ke sana . Target vital Amerika di kawasan itu telah diidentifikasi oleh Iran sejak dahulu kala sekitar 35 target Amerika di wilayah serta Tel Aviv berada dalam jangkauan kami,” katanya sebagaimana sebagaimana dikutip oleh kantor berita Tasnim.
Komandan tersebut menambahkan bahwa Teheran berhak untuk membalas terhadap Amerika atas pembunuhan jenderal penting mereka.
Sementara itu, Al Mayadeen mengutip pemimpin blok parlementer Hizbullah di Libanon, Mohamed Raad, mengatakan bahwa respons poros perlawanan yang didukung Iran terhadap pembunuhan jenderal itu akan menentukan.
Raad menambahkan bahwa pembunuhan Soleimani adalah kesalahan Amerika dan mereka akan menyadari dalam beberapa hari mendatang.
Strategi Amerika Tentang Iran
Sebelumnya televisi Al Arabiya mengutip Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan bahwa strategi Washington terhadap Iran setelah pembunuhan komandan Pasukan Quds Soleimani akan tetap tidak berubah.
Kementerian Luar Negeri Amerika menggarisbawahi bahwa Washington akan melanjutkan kebijakan sanksi keras terhadap Iran dan telah melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi asetnya di Timur Tengah.
Ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran telah melonjak setelah serangan udara di Baghdad yang dilakukan oleh pasukan Amerika yang mengakibatkan Qasem Soleimani serta 11 lainnya, termasuk wakil komandan milisi Syiah Irak Abu Mahdi al -Muhandis, terbunuh.
Amerika menggambarkan tindakannya sebagai langkah pencegahan untuk menghindari konflik militer dan melindungi personelnya di wilayah tersebut.
Setelah pembunuhan Soleimani, otoritas Iran mengancam akan membalas dendam untuk membalas kematian jenderal itu. Posisi Soleimani di Pasukan Quds kini dipegang Brigjen Esmail Ghaani yang sebelumnya memegang jabatan Wakil Kepala unit.