19 Desember 2019 menandai peringatan ke-101 pembentukan unit khusus Soviet untuk memerangi kontra-revolusi, spekulasi, dan sabotase, yang juga dikenal sebagai Cheka. Unit-unit tersebut menjadi prototipe kontra-intelijen militer modern Rusia.
Ada banyak operasi kontra intelijen yang berhasil digelar oleh Soviet, berikut empat di antaranya yang cukup terkenal.
Menyusup ke Abwehr-104
Selama Perang Dunia II, Nazi Abwehr-104, sekelompok perwira intelijen yang terlatih beroperasi di Leningrad, Northwest dan Volkhov.
Namun, Moskow berhasil menanam perwira kontra intelijen Soviet Nikolai Andreyev ke Abwehr-104, di mana ia memperoleh informasi tentang lebih dari 80 agen yang siap dipindahkan ke garis belakang Soviet serta meyakinkan empat dari mereka untuk membuat pengakuan penuh.
Pembuat Rumor
Perang Dunia Kedua melihat kontra-intelijen Soviet menggunakan berbagai metode informasi yang salah terhadap perintah Jerman, termasuk pesan radio palsu yang dikirim dengan bantuan pemancar yang direbut dari musuh.
Kadang-kadang, 70 operasi semacam itu dilakukan secara bersamaan oleh perwira kontra intelijen Soviet yang membantu menangkap lebih dari 400 mata-mata Nazi.
Ini termasuk Operasi Berezino, yang berhasil dilakukan terhadap dinas rahasia Nazi dari Agustus 1944 hingga Mei 1945. Tujuannya adalah untuk menciptakan ilusi sebuah kelompok bersenjata besar Jerman yang beroperasi di wilayah yang dikuasai Soviet dan untuk menghabiskan sumber daya intelijen Nazi, melalui penangkapan dan pemusnahan para operator lapangan mereka yang dikirim untuk membantu pasukan fiktif ini.
Kontra-intelijen Soviet membuat “kantong perlawanan” Jerman palsu di bawah “perintah” Letnan Kolonel Heinrich Scherhorn, seorang tawanan perang Jerman asli yang dipaksa bekerja sama dengan Soviet.
Berburu Ilmuwan Rudal
Pada akhir Perang Dunia II, AS dan Uni Soviet melakukan perburuan nyata bagi ilmuwan dan desainer Jerman yang terlibat dalam pembuatan V-2, rudal balistik jarak jauh pertama di dunia, yang dirancang dan dikembangkan oleh insinyur ruang angkasa Werner von Braun.
Pada bulan April 1945, agen kontra intelijen Soviet mengetahui bahwa sekelompok besar ilmuwan Jerman yang bekerja dengan Werner von Braun dikirim ke Amerika.
Kelompok itu termasuk Helmut Grottrup, seorang yang akhirnya dilacak di zona pendudukan Amerika di Jerman setelah Perang Dunia II berakhir dan kemudian dikirim ke Uni Soviet.
Ketika berada di Uni Soviet, Grottrup bekerja sama dengan lebih dari 150 ilmuwan Jerman untuk membantu Soviet menciptakan rudal balistik taktis R-1 yang menandai awal era roket Soviet.
Terowongan Rahasia
Selama Perang Dingin, Berlinlah yang menjadi tempat konfrontasi antara intelijen Soviet dan Amerika. Pada bulan Agustus 1954, Amerika memutuskan untuk menggali terowongan dari bagian barat kota ke timur dalam upaya untuk terhubung ke kabel telepon dan telegraf Uni Soviet.
Kontra intelijen Soviet memperoleh informasi tentang itu dari mata-mata Inggris George Blake, yang bekerja sebagai agen ganda untuk Uni Soviet. Moskow memutuskan untuk tidak mencegah operasi, tetapi menggunakannya untuk memberi informasi yang salah kepada musuh.
Pada bulan April 1956, Soviet pura-pura baru menemukan terowongan itu dan mengutuknya sebagai pelanggaran hukum internasional serta tindakan kriminal. Penangkapan Blake oleh agen-agen intelijen Barat pada tahun 1961 mendorong orang-orang Amerika untuk menyadari fakta bahwa terowongan itu tidak lagi rahasia bahkan sebelum dibangun.