Angkatan Udara Amerika secara resmi menamai helikopter MH-139A baru mereka dengan sebutan Grey Wolf atau Serigala Abu-abu. Helikopter ini diberi tugas khusus untuk menjaga silo rudal nuklir Amerika.
Jenderal Tim Ray, Komandan Air Force Global Strike Command (AFGSC), mengumumkan nama itu pada sebuah upacara yang juga menandai pengiriman MH-139A pertama di Duke Field di Florida pada 19 Desember 2019.
Grey Wolf adalah akuisisi besar pertama untuk komando global strike dalam 10 tahun sejarahnya. Nama Gray Wolf berasal dari spesies liar yang berkeliaran di Amerika Utara, yang juga meliputi pangkalan Rudal Balistik Antarbenua di AFGSC.
“Itu menimbulkan ketakutan di hati banyak orang,” kata Ray sebagaimana dikutip laman resmi Pentagon. “Jangkauannya benar-benar melekat pada bidang ICBM yang kita miliki.”
Gen Timothy Ray just announced "Ladies and Gentlemen, the Grey Wolf." pic.twitter.com/pbdv0EgWAO
— Air Force Global Strike Command (@AFGlobalStrike) December 19, 2019
“Ketika mereka berburu sebagai satu paket, mereka menyerang sebagai satu kesatuan, mereka membawa kekuatan banyak orang,” katanya. “Itulah tepatnya yang Anda butuhkan untuk mendekati misi keamanan nuklir.”
Helikopter akan memberikan keamanan dan dukungan untuk bidang rudal balistik antarbenua Amerika yang menjangkau Wyoming, Montana, North Dakota, Colorado, dan Nebraska. Helikopter baru ini menutup celah kemampuan UH-1N “Huey” di bidang kecepatan, jangkauan, daya tahan, muatan, dan kemampuan bertahan dalam mendukung misi rudal balistik antarbenua.
“Grey Wolf” reflects how #MH139 aircraft will be deployed in packs to protect intercontinental ballistic missile bases for the @USAirForce. pic.twitter.com/GbrqKjfJO0
— Boeing Defense (@BoeingDefense) December 19, 2019
Kemampuan misi lainnya termasuk pencarian dan penyelamatan sipil, dukungan angkutan udara, dukungan tes dan sebagainya.
Helikopter dibangun Boeing yang memenangkan kontrak senilai US$ 2,38 miliar untuk membangun 84 pesawat. Ini adalah pembelian helikopter komersil pertama yang dimodifikasi militer. Grey Wolf akan menggantikan UH-1N, yang memasuki Angkatan Udara operasional pada tahun 1970.