Upaya untuk mengembalikan penerbangan sipil supersonik semakin terbuka setelah NASA menyetujui perakitan akhir sebuah pesawat eksperimental yang dapat membuat ledakan sonik lebih pelan.
Dibangun dalam kemitraan dengan Lockheed Martin pesawat X-59 Quiet SuperSonic Technology (QueSST) – juga dikenal sebagai Low Boom Flight Demonstrator  dijadwalkan melakukan penerbangan pertama pada 2021.
Pesawat ini dirancang untuk memecah penghalang suara tanpa suara menggelagar. Jika semula sonic boom dapat memecahkan jendela dan merusak struktur di darat pesawat NASA ini tidak lebih keras daripada membanting pintu mobil. NASA menyebutnya sebagai “sonic thump” atau “dentuman sonik”.
Sepergi ditulis Cnet 17 Desember 2019, kunci untuk meredam suara keras adalah adalah bentuk LBFD: Hidung runcing panjang dan sayap yang menyapu tajam untuk memastikan bahwa gelombang tekanan pesawat terbang yang melampaui 1 Mach terlalu terhambat.
Menciptakan ledakan yang lebih tenang adalah langkah yang perlu untuk memenuhi peraturan di Amerika Serikat dan negara-negara lain yang melarang sonic boom di atas tanah.
Larangan semacam itu membatasi Concorde hanya terbang di atas lautan antara 1976 dan 2001, dengan membatasi pilihan rute yang layak.
Setelah X-59 terbang, NASA akan memulai uji penerbangan dari Pangkalan Angkatan Udara Edwards California untuk memastikan LBFD memiliki boom yang rendah dan untuk mengukur respons publik terhadapnya.
Hingga saat itu, pihaknya sudah mengevaluasi penerbangan “low-boom” menggunakan pesawat F / A-18 di Teluk Meksiko. Selama penerbangan uji, F / A-18 menyelam dari hampir 50.000 kaki dan membuat supersonik singkat sebelum turun sekitar 30.000 kaki.
Lockheed Martin dan NASA sedang membangun X-59 di fasilitas Lockheed’s Skunk Works di Palmdale, California. Skunk Works menghasilkan beberapa pesawat paling rahasia milik Angkatan Udara Amerika, termasuk U-2, F-117 Nighthawk dan SR-71 Blackbird.
