Rusia siap menguji Malka, salah satu artileri self-propelled paling kuat di dunia. Senjata ini merupakan versi modern dari 2S7 Pion.
“Versi baru artileri self-propelled Malka akan diuji pada akhir tahun,” kata kepala Dmitry Semizorov dari Uralstransmash (bagian dari Uralvagonzavod), yang memproduksi senjata sebagaimana dilaporkan Sputnik Selasa 17 Desember 2019.
Malka dapat menembakkan 2,5 peluru per menit, dan muatan amunisinya adalah delapan proyektil. Membutuhkan setidaknya 7 orang untuk mengoperasikan senjata tersebut.
https://twitter.com/izvestia_ru/status/1206760313569398784?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1206760313569398784&ref_url=https%3A%2F%2Fsputniknews.com%2Fmilitary%2F201912171077595092-russia-to-test-one-of-the-most-powerful-guns-in-the-world—photos%2F
“Desember ini, kami sedang menyelesaikan perombakan besar-besaran dengan modernisasi senjata yang mendalam: substitusi impor dilakukan dan sistem instrumen baru dipasang. Tahun depan kami akan mempersiapkan produksi serial sistem artileri ini,” kata Semizorov.
Senjata 46,5-ton ini mampu menggunakan peluru yang memiliki daya ledak tinggi, amunisi RAP, peluru anti-beton (penghancur benteng), proyektil gas, dan juga proyektil senjata nuklir.
Koalitsiya-SV
Di bagian lain Dmitry Semizorov juga mengatakan artileri self-propelled 2S35 Koalitsiya-SV juga siap untuk dikirim. Dia memuji Koalitsiya-SV sebagai senjata masa depan.
“Ini lebih dari model yang ada, mulai dari 2S3M Akatsiya hingga 2S19M2 Msta-SM. Saya percaya bahwa 2S19M1 Msta-S dan 2S19M2 yang dimodernisas akan membuat basis armada artileri,” Semizorov menambahkan.
Mikhail Matveevsky, kepala Pasukan Roket dan Artileri Angkatan Darat Rusia, mengatakan di forum pertahanan Angkatan Darat-2018 bahwa Koalitsiya-SV akan menjadi tahap pertama menuju robotisasi peralatan militer.
Kemudian pada tahun 2018, kepala Pasukan Darat, Oleg Salyukov, mengumumkan bahwa pengembangan Koalitsiya-SV telah memasuki tahap akhir. Tes negara diharapkan akan selesai pada tahun 2020.
