Korea Selatan Akhirnya Bergabung dengan Koalisi Amerika di Selat Hormuz
Kelas Sejong the Great Korea Selatan

Korea Selatan Akhirnya Bergabung dengan Koalisi Amerika di Selat Hormuz

Korea Selatan akan mengirim pengiriman angkatan laut mereka ke Selat Hormuz awal tahun depan untuk bergabung dengan koalisi pimpinan Amerika menentang pengaruh Iran dalam jalur pengiriman minyak kritis tersebut.

Kantor Berita Yonhap mengutip sumber-sumber pemerintah  mengatakan bahwa unit anti-anti pembajakan Cheonghae, yang berpatroli di Samudra Hindia di Tanduk Afrika sebagai bagian dari Gugus Tugas Gabungan 151 multinasional, akan diperintahkan untuk bergabung dengan koalisi.

Dewan Keamanan Nasional negara itu memutuskan untuk tidak mengerahkan unit lain untuk bergabung dengan koalisi, tetapi memperluas operasi satuan tugas yang sudah ada di wilayah tersebut.

Media Korea Joongang Ilbo melaporkan Rabu 18 Desember 2019, langkah ini akan memungkinkan Seoul untuk mempertahankan hubungan dengan Teheran sementara pada saat yang sama jatuh sejalan dengan tuntutan Amerika.

Keputusan itu juga dilihat sebagai cara untuk menenangkan Washington, yang telah melakukan kampanye tekanan guna memaksa Seoul membayar harga yang jauh lebih tinggi untuk mempertahankan pangkalan militer Amerika di negara itu.

Menurut Joongang Ilbo keputusan itu dibuat setelah berbulan-bulan tekanan dari Amerika Serikat dan tampaknya menjadi penempatan militer asing terbesar di negara itu sejak bergabung dengan amerika dalam Perang Irak.

Konsentrasi pasukan militer di Selat terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Amerika dan Iran. Serangkaian serangan terhadap tanker di perairan Teluk dan serangan drone terhadap fasilitas minyak di Arab Saudi disalahkan pada Iran. Teheran telah membantah semua tuduhan.

Selat Hormuz adalah titik kritis antara Semenanjung Arab dan Iran di mana negara-negara Teluk mengekspor minyak melalui laut. Menurut Joongang Ilbo, 70 persen impor minyak Korea Selatan melewati jalur pelayaran tersebut.