Angkatan Udara Australia atau Royal Australian Air Force (RAAF) telah menerima pesawat maritim multi-misi P-8A Poseidon ke-12 sekaligus yang terakhir dari Boeing.
Pesawat pengawas maritim terbaru itu tiba di Pangkalan RAAF Edinburgh pada 12 Desember. Menteri Pertahanan Australia Linda Reynolds menyatakan bahwa pesawat itu akan meningkatkan keamanan maritim negara itu.
P-8A digunakan untuk melakukan pengawasan maritim jarak jauh, perang anti-kapal selam dan anti-permukaan. Unit pertama tiba di Canberra Australia, pada November 2016 lalu.
Pesawat ini menawarkan kemampuan pengawasan dan serangan terbaru dan memberi militer kemampuan multi-misi.
“Pesawat ini dapat diisi bahan bakar saat terbang dengan pesawat tanker seperti KC-30A Australia, sehingga memungkinkan untuk berpatroli di wilayah Samudra Selatan Australia yang terisolasi,” kata Reynolds sebagaimana dilaporkan Airforce Technology Senin 16 Desember 2019.
“P-8A sudah memberikan dukungan operasional yang signifikan ke Australia, termasuk misi baru-baru ini ke Wilayah Timur Tengah tentang Operasi MANITOU sebagai bagian dari Konstruksi Keamanan Maritim Internasional.”
Menteri Industri Pertahanan Australia Melissa Price menyatakan bahwa pemerintah menginvestasikan 470 juta dolar Australia untuk menciptakan infrastruktur yang diperlukan di Pangkalan RAAF Edinburgh untuk mengakomodasi pesawat baru.
Pekerjaan infrastruktur yang dilakukan meliputi pekerjaan lapangan terbang, serta fasilitas baru dan yang ditingkatkan.
Australia mengakuisisi sistem pesawat tak berawak MQ-4C Triton dan P-8A Poseidon untuk menggantikan armada Orion AP-3C yang ada. Pesawat ini berbasis pada Boeing B737 dan memiliki kapasitas bahan bakar internal hampir 34 ton.