Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi China Phoenix Television mengatakan dua hal harus dicapai untuk membuat pasukan militer Amerika menarik diri dari negara itu.
Pertama, semua kelompok teroris di wilayah Suriah harus diberantas, karena perang melawan mereka digunakan oleh pemerintah Amerika sebagai alasan untuk menjaga pasukannya tetap ada di Suriah meski tanpa izin dari PBB.
Cara kedua, menurut Presiden Suriah adalah meyakinkan kelompok bersenjata di Suriah yang bersekutu dengan Amerika, seperti Kurdi, untuk bersatu dengan pasukan pemerintah, , bukan pasukan asing.
“Kelompok-kelompok ini harus dibujuk, dengan berbagai cara, khususnya melalui dialog, bahwa demi kepentingan kita semua di Suriah mereka harus merangkul tanah air dan bergabung dengan upaya negara Suriah untuk membebaskan semua wilayahnya,” kata Assad kepada China Phoenix Television dan dikutip Sputnik Senin 16 Desember 2019.
Presiden Suriah percaya bahwa setelah dua hal ini tercapai, Amerika tidak akan memiliki “prospek” untuk tinggal di Suriah, karena jika mereka melakukan hal itu akan menghadapi perlawanan rakyat seperti yang dihadapi Washington di Irak. “Pada akhirnya, orang Amerika akan pergi,” Assad menyimpulkan.
Meskipun Presiden Donald Trump setidaknya dua kali mengumumkan penarikan pasukan Amerika,saat ini militer negara tersebut tetap bercokol di Suriah.
Trum menggunakan dalih “menjaga minyak” Suriah agar tidak jatuh ke tangan ISIS. Sebelumnya Assad juga menuduh Amerika telah mencuri minyak dari Suriah dan kemudian menjualnya ke Turki.