Site icon

Kedua dalam Sepekan, Korea Utara Kembali Lakukan Tes Penting di Sohae

Korea Utara menyatakan mereka kembali melakukan uji-coba penting di tempat peluncuran satelit untuk mendorong kemampuan pencegahan nuklir strategis.

Kantor media Korea Utara, KCNA mengutip seorang juru bicara Akademi Ilmu Pertahanan Korea Utara melaporkan Sabtu 14 Desember 2019 uji coba  dilakukan di tempat peluncuran satelit Sohae, pada Jumat. Tidak dijelaskan jenis percobaan yang dilakukan.

Itu adalah uji coba kedua yang dilakukan di instalasi tersebut dalam satu pekan. Sebelumnya KCNA pada Minggu 8 Desember 2019 menyatakan Korea Utara telah melakukan uji-coba “sangat penting” di lokasi peluncuran satelit Sohae, instalasi uji-coba roket yang para pejabat Amerika katakan Korea Utara pernah berjanji akan ditutup.

Laporan KCNA tersebut menyebut kegiatan 7 Desember itu “uji-coba sangat penting yang berhasil “. Menteri Pertahanan Korea Selatan Jeong Keong-doo mengatakan itu adalah uji coba mesin roket.

Uji coba yang dilaporkan tersebut dilakukan sebelum tenggat akhir tahun yang diajukan Korea Utara kepada Amerika Serikat agar mencabut desakannya mengenai penghapusan nuklir secara sepihak.

Pyongyang telah memperingatkan Korea Utara dapat mengambil “salur baru” di tengah pembicaraan yang macet dengan Amerika Serikat. Utusan senior Amerika buat Korea Utara dijadwalkan tiba di Seoul pada Ahad untuk pertemuan dengan para pejabat Korea Selatan.

Banyak analis mengatakan uji-coba semacam itu dapat membantu Korea Utara membuat rudal balistik antar-benua (ICBM) yang lebih dapat diandalkan.

Ketegangan telah tinggi dalam beberapa pekan belakangan, saat Pyongyang telah melaksanakan uji-coba senjata dan melancarkan perang kata-kata dengan Presiden Amerika Donald Trump, sehingga meningkatkan kekhawatiran bahwa ketegangan antara kedua negara tersebut dapat kembali.

Stephen Biegun, utusan khusus Amerika buat Korea Utara, dijadwalkan tiba di Korea Selatan pada Minggu 14 Desember 2019 menjelang tenggat akhir tahun, yang ditetapkan oleh Pyongyang bagi Washington untuk melunakkan pendekatannya terhadap perundingan denuklirisasi yang macet, kata  Seoul dan Washington.

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengatakan Stephen Biegun akan berada di Seoul selama tiga hari dan berkonsultasi dengan mitranya Lee Do-hoon serta para pejabat lainnya.

“Kedua pihak akan bertukar pandangan luas tentang situasi terkini di semenanjung Korea dan membahas cara-cara untuk membawa kemajuan besar dalam mencapai denuklirisasi penuh dan perdamaian abadi,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Biegun juga akan melakukan perjalanan ke Tokyo dan bertemu dengan mitranya dari Jepang, kata Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.

Exit mobile version