Amerika Lakukan Uji Pertama Rudal Balistik Yang Dilarang INF

Amerika Lakukan Uji Pertama Rudal Balistik Yang Dilarang INF

Amerika mengkonfirmasi bahwa mereka menembakkan rudal balistik berbasis darat yang diyakini berada di kelas jarak menengah. Rudal ditembakkan dari Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg di California Kamis 12 Desember 2019 pagi waktu setempat.

Ini adalah uji coba pertama Amerika dari senjata jenis ini sejak runtuhnya perjanjian Intermediate-Range Nuclear Force (INF) antara Amerika Serikat dan Rusia, yang telah melarang kedua negara mengembangkan dan menempatkan rudal dalam kategori ini.

Breaking Defense melaporkan rudal yang disebut militer Amerika sebagai “prototipe rudal balistik darat yang dikonfigurasikan secara konvensional” terbang lebih dari 500 km yang berarti melampaui batas yang sebelumnya diberlakukan INF.

Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg dalam pernyataan mengatakan bahwa pembangunan rudal dimulai pada Februari 2019 setelah pemerintah Amerika secara resmi menangguhkan kewajibannya di bawah INF, beberapa bulan sebelum secara resmi menarik diri dari perjanjian pada Oktober.

“Wilayah Barat memainkan peran integral dalam menguji kemampuan baru dengan mitra misi kami dengan menyediakan infrastruktur, personel, dan aset jarak yang diperlukan untuk melakukan pengujian rudal yang efisien dari konsepsi hingga evaluasi,” kata Kolonel Angkatan Udara Anthony Mastalir, komandan Space Wing ke-30 di Vandenberg dalam sebuah pernyataan.

“Strategi Pertahanan Nasional memberikan arahan yang sangat jelas untuk memulihkan daya saing kita dalam kebangkitan kembali kompetisi kekuatan besar, dan kita berutang kepada bangsa kita untuk secara cepat mengembangkan  kemampuan kita untuk bertahan. ”

Pada bulan Maret 2019, Pentagon mengumumkan bahwa mereka berencana untuk melakukan uji coba rudal balistik jarak menengah, atau IRBM  pada bulan November.

Tidak jelas mengapa tes ini sedikit tertunda. Pada Agustus 2019, militer Amerika melakukan uji coba rudal jelajah darat turunan BGM-109 Tomahawk yang dipasang di trailer dari Sistem Peluncuran Vertikal Mk 41, sistem lain yang sebelumnya juga dilarang oleh INF.

Berdasarkan ketentuan INF, Angkatan Udara dan Angkatan Darat Amerika telah membuang rudal jelajah Gryphon BGM-109G yang diluncurkan di darat dan rudal balistik jarak menengah Pershing II pada akhir 1980-an dan awal 1990-an.

Belum ada detail tentang desain atau kemampuan rudal yang sebenarnya. Namun, pada tahun 2017, militer Amerika dilaporkan mulai mempelajari apa yang diperlukan untuk mengembangkan senjata yang dilarang oleh INF. Hal ini didorong keyakinan Rusia telah mengembangkan rudal terlarang tersebut.

Jika diamati rudal pada platform peluncuran sebelum pengujian sangat menunjukkan bahwa prototipe tersebut memiliki hulu ledak Maneuverable Reentry Vehicle. Ini juga merupakan fitur pada Pershing II.

Militer Amerika bisa saja mengeksplorasi banyak jalur untuk mengembangkan rudal semacam ini seperti menggunakan satu atau dua tahap dari desain tiga tahap Minuteman III.

Angkatan Darat Amerika telah memperoleh desain serupa di masa lalu untuk digunakan sebagai pengganti rudal balistik selama tes sistem pertahanan rudal balistik. Hera, misalnya, menggunakan tahap kedua dan ketiga dari ICBM Minuteman II yang lebih tua.

Kemungkinan lain adalah rancangan berdasarkan booster yang dikembangkan Angkatan Darat Amerika sebagai bagian dari program Advanced Hypersonic Weapon (AHW)  yang bisa dimanfaatkan oleh Amerika Serikat dengan cepat untuk memungkinkan pengujian ini.

Tes itu hampir pasti menarik kemarahan Rusia, di mana Presiden Vladimir Putin telah menuntut “respons simetris” terhadap tes Tomahawk yang diluncurkan Agustus lalu, serta kritik dari China.

Pemerintah Amerika telah mengatakan di masa lalu bahwa mereka dapat menggunakan rudal pasca-INF baru untuk menantang China secara geopolitik di Wilayah Pasifik, terutama di daerah-daerah yang disengketakan, seperti Laut China Selatan.

Ini juga dapat mendorong tanggapan dari lawan potensial yang lebih kecil, seperti Korea Utara, yang telah mengancam untuk uji coba rudal strategis baru sebelum akhir tahun ini.

https://twitter.com/rabrowne75/status/1205197876705583105?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1205230167796469760&ref_url=https%3A%2F%2Fwww.thedrive.com%2Fthe-war-zone%2F31456%2Fu-s-conducts-first-test-of-non-nuclear-ballistic-missile-following-inf-arms-treaty-collapse