Site icon

Houthi Yaman Klaim Tembak Jatuh Drone ScanEagle

ScanEagle

Houthi Yaman mengklaim kembali menembak sebuah drone buatan Amerika Serikat di dekat perbatasan Arab Saudi.

Yahya Sarea, juru bicara Houthi dikutip oleh Reuters mengatakan Rabu 12 Desember 2019 mengatakan drone ScanEagle ditembak jatuh ketika terbang dalam misi intelijen di atas wilayah perbatasan barat daya Arab Saudi Najran. Tidak dijelaskan milik siapa drone tersebut, apakah Amerika atau Arab Saudi.

Klaim ini datang beberapa minggu setelah milisi Houthi melalui Twitter juga mengaku sistem pertahanan udara mereka telah mencegat jet tempur F-15 milik negara-negara agresi di provinsi Saada. Houthi tidak menjelaskan di negara koalisi mana pesawat itu berasal namun Arab Saudi adalah negara yang memiliki jet tempur buatan Boeing tersebut.

Meski secara penampilan ScanEagle hampir tidak mengesankan  karena ukurannya yang tidak sebesar Predator atau Reaper, ScanEagle memiliki kemampuan yang sangat diandalkan.

Pesawat tak berawak ScanEagle melakukan debut mereka dalam pertempuran di Fallujah dan Irak barat pada tahun 2005.

ScanEagle tidak memerlukan jalur pendaratan  dan diluncurkan dari peluncur portabel maka mereka bisa dioperasikan dari kapal kecil. Drone ini menggunakan sistem pendaratan SkyHook.

Sebenarnya, ketika Insitu merancang prototipenya pada tahun 2001, drone ini tidak dimaksudkan untuk penggunaan militer melainkan untuk industri perikanan komersial. Sepanjang perkembangannya, Insitu fokus pada operasi maritim.

Pada tahun 2004, ScanEagle menetapkan rekor untuk penerbangan tak berawak terpanjang di laut dengan waktu 16 jam dan 45 menit. ScanEagle menjadi pilihan UAV untuk Angkatan Laut dan Korps Marinir dan mencapai 600.000 jam tempur pada tahun 2012. Dengan harga US$ 100.000 per pesawat tak berawak, ScanEagle adalah pesawat terlaris Boeing pada tahun 2009.

ScanEagle membawa kamera optik dan inframerah yang distabilkan memungkinkan operator melacak target diam dan bergerak. Mampu terbang di atas 16.000 kaki dan berkeliaran di medan perang lebih dari 24 jam, platform sepanjang 1,2 meter ini menyediakan ISR low-altitude yang persisten.

Awal Desember ini Houthi  merilis video yang menunjukkan helikopter Apache Saudi ditembak jatuh di wilayah Asir Arab Saudi, yang berbatasan dengan bagian utara Yaman.

Video itu memperlihatkan sebuah helikopter serang Apache Saudi terkena rudal darat ke udara  yang diluncurkan oleh pertahanan udara Yaman. Riyadh belum mengkonfirmasi atau menolak klaim Houthi tersebut.

Houthi juga mengatakan telah menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak di atas Yaman utara sehari setelah menembak Apache Arab Saudi tersebut.

“Pertahanan udara Yaman mampu menembak jatuh pesawat pengintai Wing Loong buatan China di distrik Hiran provinsi Hajjah malam ini selama pertempuran,” kata  Yahya Sarea, juru bicara militer Houthi dalam sebuah posting di Twitter.

Exit mobile version