
Thailand
Dari sekutu kuat Perang Dingin Amerika Serikat, Thailand semakin muncul sebagai klien utama untuk senjata China dan mitra pertahanan China terkemuka di Asia Tenggara. Elite unit lapis baja Thailand saat ini terdiri dari tank tempur VT-4 China dan fregat paling mumpuni di Angkatan Lautnya adalah Type 054A dari galangan kapal China. Fakta ini menjadikan J-10C bisa menjadi elite baru armada tempur negara itu.
Thailand sudah mengoperasikan dua jenis pesawat tempur multirole mesin tunggal, Gripen dan F-16C, yang memiliki sejumlah kesamaan dengan J-10C.
Meski Amerika sebelumnya telah menerapkan tekanan politik yang besar pada Bangkok untuk membeli pesawat tempurnya, dan kemungkinan akan mempromosikan F-16V untuk ekspor pada tahun 2020-an, akuisisi J-10C memiliki sejumlah keuntungan dari kemampuan manuver dan ketinggian untuk efektivitas biaya dan akses ke rudal modern.
Penempatan J-10C ke Thailand untuk berpartisipasi dalam latihan bersama ‘Falcon Strike’ bersama Gripens Thailand ditafsirkan oleh beberapa analis sebagai langkah untuk memasarkan jet tempur tersebut.

Bangladesh
Bangladesh saat ini mengoperasikan J-7 paling modern di luar China, di samping MiG-29 Rusia yang dan jet Yak-130.
Meski J-7 akan tetap beroperasi sepanjang tahun 2020-an, Bangladesh telah menyatakan minat yang besar untuk membeli lebih banyak jet tempur modern dengan MiG-35 dan J-10C menjadi pesaing utama.
Myanmar sebagai tetangga Banglaesh juga telah membeli varian lebih modern dari JF-17 dan juga Su-30SM bahkan berpotensi untuk membeli Su-57. Gerakan Myanmar ini bisa mengancam keseimbangan kekuatan antara kedua tetangga yang pada gilirannya kemungkinan akan mempercepat rencana Bangladesh untuk memodernisasi armada udaranya.
Meski kemampuan J-10C untuk bersaing dengan Su-30SM sangat dipertanyakan, jet tempur ini memiliki akses ke rudal superior dan sistem integrasi trust vectoring. Pesawat akan memiliki kemampuan manuver superior yang agak dapat menyeimbangkan keunggulan dengan jet tempur kelas breat lainnya.
Venezuela
Venezuela sebelumnya menunjukkan minat untuk memperoleh jet tempur generasi 4 ++ modern – yaitu Su-35 Rusia. Namun krisis ekonomi baru-baru ini telah mencegah Venezuela untuk memperoleh jet tempur Rusia menjadikan J-10C dapat memberikan alternatif yang lebih murah untuk memodernisasi armadanya.
Venezuela saat ini menerbangkan dua kelas pesawat tempur, pesawat tempur kelas berat Su-30MK2 dan platform ringan F-16A.
Dengan F-16A mendekati akhir masa layanannya setelah sekitar 40 tahun digunakan dan kurangnya akses ke rudal udara ke udara modern, J-10C dapat memberikan pesawat tempur mesin tunggal yang jauh lebih modern untuk armada negara.
China bisa memanfaatkan kekhawatiran Venezuela dari potensi serangan Amerika untuk menarik minat pada jet tempur ini.
Selain itu China mengimpor lebih dari US$ 3 miliar minyak Venezuela setiap tahun yang bisa menjadi dasar kesepakatan pembelian J-10C.