Sebuah MiG-23ML milik Angkatan Udara Libyan National Army (LNA) ditembak jatuh oleh pasukan Pemerintah Nasional Libya (GNA) pada 7 Desember 2019. Brigjen Aamer Al-Jagam, seorang pilot berpengalaman yang ada di dalam Flogger selamat dengan melontarkan diri tetapi ditangkap.
MiG-23 dengan nomor “26144” dibawa kembali ke layanan aktif di bandara Benghazi di Libya timur di mana ia telah disimpan selama bertahun-tahun. Baru-baru ini muncul foto-foto jet yang dimuat dengan bom di Benghazi:
Pesawat membuat berita ketika difoto terbang dengan bagian-bagian yang dikanibal dari MiG-23 lainnya dan hingga dijuluki “Frankenstein Flogger”.
#Libya– photos of FAB-500 (?) GP GP bomb loaded onto #LNA MiG-23 #144 pic.twitter.com/JcprMxmHkC
— Oded Berkowitz (@Oded121351) September 19, 2019
Video yang dibagikan secara online menunjukkan kelompok bersenjata yang mengaku sebagai anggota GNA menggunakan Man Portable Air Defense System (MANPADS) untuk menargetkan MiG-23 pasukan yang dipimpin Khalifa Haftars.
Meski kualitasnya buruk, video masih bisa menunjukkan 9K32 Strela-2 yang oleh NATO disebut SA-7 Grail digunakan untuk menembak pesawat tersebut. Rudal darat ke udara buatan Rusia ini menggunakan sistem panduan IR (infra-red).
Pada 14 April 2019, sebuah MiG-21 LNA juga ditembak jatuh di Tripoli. Namun saat itu diduga menggunakan FN-6 MANPADS buatan China, yang diketahui berada di tangan kelompok bersenjata GNA.
Rekaman itu tidak menunjukkan saat yang tepat ketika MiG-23 terkena sehingga kita tidak dapat memastikan video tersebut menunjukkan kejadian yang berkaitan atau tidak.
#Libya – #LNA AF lost MiG-23ML serial '26144' today over Zawiyah. The pilot – Brig. Gen. Aamer Al-Jagam ejected safely and was captured. Al-Jagam has long time experience within LNA AF. Pictures below were taken in 2016. pic.twitter.com/iwnzP7h677
— MENA Defense & Security (@Arn_Del) December 7, 2019
Sebenarnya, ada laporan yang saling bertentangan bahkan di mana jet itu ditembak jatuh: beberapa laporan mengatakan MiG-23 jatuh di Tripoli barat sedangkan yang lain mengatakan pesawat jatuh di dekat garis depan Kamp Yarmouk di Tripoli selatan.
LNA mengakui kehilangan pesawat, tetapi mengatakan MiG-23 jatuh karena masalah teknis.
Patut dicatat, sebuah drone Amerika yang tidak ditentukan jenisnya juga jatuh di Libya pada 21 November, sehari setelah Angkatan Udara Italia kehilangan satu MQ-9A Predator-B yang tidak bersenjata di tenggara Tripoli.
Meski LNA mengklaim telah menembak jatuh kedua drone, masih belum jelas apakah UAV ditembak oleh SAM (Surface to Air Missiles), Electronic Warfare Attack, atau hanya karena kegagalan teknis.
https://twitter.com/edburmila/status/1158564919605944325?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1158564919605944325&ref_url=https%3A%2F%2Ftheaviationist.com%2F2019%2F12%2F08%2Flibyan-national-army-air-force-mig-23ml-shot-down-by-manpads-near-tripoli%2F
“Hari ini kami mendeklarasikan zona larangan terbang, di mana penerbangan dilarang sama sekali tanpa koordinasi sebelumnya dengan Komando Umum angkatan bersenjata,” kata Juru Bicara LNA al-Masmari pada konferensi pers.
Dia menambahkan bahwa Mitiga, satu-satunya bandara yang berfungsi di Tripoli, dikecualikan untuk. alasan kemanusiaan.
Menanggapi deklarasi LNA, kementerian dalam negeri yang berafiliasi dengan GNA mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa setiap tindakan yang mengancam penerbangan sipil dan bandara sama dengan kejahatan yang dapat dihukum berdasarkan hukum nasional dan internasional.
#ليبيـا | لحظة إسقاط سرية الدفاع الجوي بقوات حكومة الوفاق الوطني لطائرة المليشيات الغازية . pic.twitter.com/9KjbRQ779I
— أحـمـد اللـيـبـي (@Ahmed_AlLibi) December 7, 2019