Angkatan Laut Iran telah memulai produksi massal rudal Jask yang diluncurkan dari kapal selam. Militer Iran menyebutnya rudal ini sebagai kejutan buat para musuh mereka.
Kepala Dinas Perang Laut Angkatan Laut Iran Rear Admiral Hossein Khanzadi mengatakan rudal yang dikembangkan di dalam negeri akan dipasang ke semua kapal selam Iran. Dia menambahkan bahwa jangkauan proyektil saat ini akan ditingkatkan secara signifikan lebih lanjut, sehingga memungkinkan untuk mencapai target jarak jauh.
Panglima Angkatan Laut mengatakan bahwa roket “pasti akan menjadi kejutan serius bagi musuh”.
Bersamaan dengan pembuatan rudal, Angkatan Laut Iran juga telah mengungkapkan lima proyek militer lain termasuk drone Pelikan yang diluncurkan di laut, ranjau laut Sadaf-2, sistem penentuan posisi Soren, bom dipandu Balaban, dan kapal pelatihan Loqman.
Khanzadi mencatat bahwa rudal telah dikembangkan sebagai bagian dari proyek Jask-2, sementara proyek lain dengan nama sandi “Jask-3” juga sedang berlangsung.
Pejabat itu menambahkan bahwa Iran akan mengadakan manuver militer angkatan laut bersama dengan Rusia dan China bulan depan.
Pengumuman tentang produksi massal rudal itu datang ketika Iran meningkatkan kemampuan militernya di tengah pembatasan penjualan senjata ke negara itu oleh PBB dan Uni Eropa karena sengketa program nuklir.
Penumpukan ini juga mengikuti upaya Amerika untuk koalisi angkatan laut untuk melindungi Selat Hormuz. Washington telah menyerukan penempatan kapal-kapal angkatan laut ke Teluk Persia setelah serangkaian serangan terhadap tanker minyak awal tahun ini.
Amerika menyalahkan Iran atas insiden tersebut, tetapi Teheran dengan keras membantah tuduhan tersebut.
