Helikopter angkut berat memegang kunci penting dalam menggerakkan pasukan dan senjata. Ketika mengirimkan pasukan atau barang ke wilayah yang tidak tidak ada landasan untuk pesawat sayap tetap, maka helikopter menjadi solusinya.
Dengan kemampuan lepas landas dan mendarat secara vertikal menjadikannya tidak akan terlalu memiliki masalah dalam hal operasional di wilayah terpencil.
Jika kita melihat lima helikopter transportasi terbesar yang ada saat ini maka jelas tampak persangingan antara Rusia dan Amerika. Mari lihat daftarnya.
1. Mil Mi-26 (Rusia)
Mil Mi-26 adalah helikopter terbesar yang pernah diproduksi dan oleh NATO disebut sebagai Halo. Saat ini mesin angkat berat ini beroperasi dengan hampir 20 negara, termasuk Rusia dan India.
Perkembangannya dimulai pada awal tahun 1970an. Perancang memiliki tujuan untuk menghasilkan helikopter dengan kapasitas beban dua kali lipat dari mesin kontemporer manapun. Helikopter ini sendiri mulai beroperasi pada tahun 1983.
Mi-26 memiliki kemampuan membawa muatan setara dengan pesawat transport C-130. Area kargo, ketika pintu belakang tertutup panjangnya 12 m, dan lebar 3,2 m, dengan tinggi langit-langit minimal 2,9 m.
Interiornya bisa dikonfigurasi untuk menampung 80 tentara tempur yang dilengkapi peralatan tempur atau 60 tandu. Namun ada kasus helikopter terbang dengan 150 tentara.
Sebagai alternatif, helikopter kargo ini dapat membawa dua kendaraan tempur seberat masing-masing 10.000 kg. Mi-26 juga bisa membawa berbagai beban secara eksternal. Model terbaru, Mi-26M bisa mengangkat bahkan lebih berat lagi dengan memiliki kapasitas muatan sebesar 25.000 kg.

2. CH-53K King Stallion
Amerika menempatkan helikopternya di peringkat kedua yang diisi CH-53K King Stallion. Helikopter angkut berat baru yang telah mulai diserahkan untuk Marinir Amerika.
King Stallion selain helikopter terkuat milik Amerika juga menjadi yang paling mahal. Dengan banderol sekitar US$ 144 juta, harganya lebih mahal daripada jet tempur siluman F-35A Lightning II.
Namun, King Stallion dapat mengangkut tiga kali lebih banyak dari helikopter yang diganti, CH-53E Super Stallion yang akan digantikannya.
Direkayasa oleh Sikorsky, CH-53K King Stallion melakukan penerbangan pertamanya pada tahun 2015. Sikorsky Aircraft Corporation adalah anak perusahaan Lockheed Martin, salah satu kontraktor pertahanan dan donor politik terbesar di Amerika.
Helikopter memiliki panjang lebar sekitar 28 kaki dan panjang 99 kaki. Helikopter didukung oleh tiga mesin turboshaft T408-GE-400, yang dapat membawa King Stallion ke kecepatan maksimum sekitar 230 mph.
Dia memiliki ketinggian terbang maksimum sekitar 9.520 kaki. Helikopter juga memiliki berat lepas landas maksimum sekitar 88.000 pon dan dapat secara eksternal menarik lebih dari 27.000 pon atau tiga kali yang bisa dilakukan CH-53E. Di dalam kabinnya helikopter dapat memuat dua Humvee atau kendaraan lapis baja ringan.
3. CH-47F Chinook (Amerika)
Sebenarnya masih ada CH-53E Super Stallion di atas Chinook, tetapi helikopter tersebut sudah mulai digantikan oleh King Stallion hingga di peringkat ketiga CH-47F Chinook yang layak menempatinya.
CH-47 Chinook dikembangkan untuk memenuhi persyaratan Angkatan Darat Amerika. Helikopter ini pertama kali terbang pada tahun 1961 dan mulai beroperasi pada tahun 1962. Sejak saat itu lebih dari 1.160 telah dibangun, termasuk model yang diproduksi di Italia dan Jepang.
Helikopter itu telah diekspor ke seluruh dunia dan Chinook yang ditingkatkan direncanakan untuk tetap beroperasi dengan Angkatan Darat Amerika sampai melewati tahun 2060, atau lebih dari 100 tahun setelah pertama kali memasuki layanan.
Helikopter Chinook melakukan berbagai misi transportasi termasuk mengangkut tentara, perlengkapan perang dan peralatan medan perang. Helikopter ini juga dikerahkan untuk evakuasi medis, pencarian dan penyelamatan, pemulihan pesawat terbang, parasut drop dan operasi lainnya.
Chinook menampung hingga 44 orang dan bisa mengangkat 10 300 kg kargo internal dan 11 300 kg eksternal. Ini memiliki dua kargo eksternal dan dapat membawa berbagai muatan, seperti kendaraan ringan atau potongan artileri secara eksternal. CH-47F adalah versi terbaru yang bisa membawa hingga 55 penumpang atau sampai 12 700 kg kargo.
Helikopter CH-47D yang ada dapat ditingkatkan ke standar ini, atau ini bisa diproduksi baru. Pada tahun 2014 Angkatan Darat dan Garda Nasional Amerika memperoleh 300 dari helikopter ini. CH-47F juga telah diekspor ke beberapa negara.
4. V-22 Osprey (Amerika)
Otot Amerika kembali mengisi daftar ini dengan V-22 Osprey. Sebenarnya ini bukan helikopter murni tetapi tiltrotor operasional pertama. Osprey menggabungkan kemampuan lepas landas vertikal seperti helikopter tetapi mampu mencapai kecepatan penerbangan setara dengan pesawat sayap tetap turboprop.
Osprey digunakan oleh Angkatan Darat, Angkatan Udara, Korps Marinir dan Angkatan Laut Amerika dengan pengiriman dimulai pada tahun 2001. Untuk Marinir dikenal sebagai MV-22.
Saat ini Osprey adalah salah satu pesawat VTOL terbesar yang mampu menampung 24 tentara. Tiltrotor ini bisa membawa 9000 kg secara internal atau 6 800 kg secara eksternal.
Osprey bisa terbang dengan kecepatan jelajah maksimum lebih dari 500 km / jam atau hampir dua kali lebih cepat daripada kebanyakan helikopter utilitas. Osprey juga mampu melakukan pengisian bahan bakar dalam penerbangan.
Osprey dapat beroperasi dari kapal perang amfibi besar atau kapal induk dan bisa melipat sayapnya untuk menghemat ruangan di kapal.

5. Mi-38 (Rusia)
Mi-38 yang dibangun Rusia adalah helikopter transportasi yang ditujukan untuk pelanggan militer dan sipil dan diusulkan sebagai pengganti Mi-8 dan Mi-17. Awalnya dikembangkan sebagai versi perbaikan dari Mi-8, namun ada banyak perbedaan hingga Mi-38 akhirnya menjadi desain yang benar-benar baru.
Helikopter ini memiliki badan pesawat baru, mesin, sistem rotor dan avionic dan bisa dilihat sebagai generasi baru Mi-8. Produksi helikopter ini dimulai pada 2015.
Untuk misi angkutan penumpang, helikopter ini mampu menampung hingga 32 tentara dan bisa membawa kargo 5.000 kg secara internal atau 7.000 kg secara eksternal.
Berbagai versi Mi-38 rencananya akan diproduksi untuk misi yang berbeda dan peralatan mungkin dipasang untuk pendaratan darurat di atas air serta bisa diadopsi sebagai ambulans.