Komandan Pasukan Rudal Strategis Rusia Kolonel-Jenderal Sergei Karakaev mengatakan bahwa Moskow dapat berhenti menggunakan senjata nuklir sebagai kekuatan deterrent atau pencegah di masa depan.
Berbicara kepada surat kabar Krasnaya Zvezda, Karakaev mengatakan bahwa senjata nuklir juga bisa berhenti memainkan peran paling penting dalam mempertahankan Rusia dari ancaman eksternal. Meski demikian -asukan rudal strategis Rusia akan tetap menjadi penjamin keamanan Rusia sampai ilmuwan menemukan jenis senjata baru atau sampai situasi di arena politik berubah.
Sebelumnya, Sergei Karakaev mengatakan bahwa pasukan rudal strategis Rusia memiliki lebih dari 200 sistem rudal bergerak dan stasioner.
Karakaev mengatakan bahwa militer Rusia sekarang juga mengganti sistem rudal terakhir yang dibuat di Uni Soviet.
Sebelumnya, pejabat tinggi militer dan politisi Rusia, termasuk Presiden Putin, telah menyoroti pentingnya trias nuklir Rusia.
Presiden Putin mencatat bahwa pasukan rudal strategis negara memainkan peran penting dalam menghalangi agresor dan menjaga keseimbangan kekuasaan di arena internasional.
Keputusan Presiden Trump awal tahun ini untuk menarik Amerika Serikat dari perjanjian rudal INF dengan Rusia memicu kekhawatiran perlombaan senjata antara Moskow dan Washington, yang menurut para pakar keamanan bisa lebih berbahaya daripada selama Perang Dingin.
Pakta yang ditandatangani oleh Ronald Reagan dan Mikhail Gorbachev pada tahun 1987 melarang rudal balistik dan jelajah berbasis darat dengan jangkauan 500 hingga 5.500 kilometer.