Rusia, India, Korea Utara Serempak Uji Rudal

Rusia, India, Korea Utara Serempak Uji Rudal

Sejumlah negara melakukan pengujian senjata mereka dalam waktu yang hampir bersamaan. Mereka adalah Rusia, Korea Utara dan India.

Topol Rusia

Rusia mengaku berhasil menguji coba rudal balistik antarbenua Topol dari area tembak Kapustin Yar di wilayah Astrakhan, hulu ledak mengenai sasaran simulasi di Kazakhstan.

“Pada 28 November 2019 kru tempur Pasukan Rudal Strategis menembakkan rudal balistik antarbenua Topol dari Kapustin Yar di wilayah Astrakhan,” kata Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan  Kamis.

Topol-M adalah sistem rudal balistik antarbenua  strategis yang dikembangkan pada akhir 1980-an dan awal 1990-an. Senjata ini biasanya membawa hulu ledak 800 kt, yang memiliki kekuatan destruktif 800.000 ton TNT atau 40 kali kekuatan destruktif bom atom yang diledakkan di Nagasaki, Jepang pada tahun 1945.

Kapal Kelas Kolkata India menembakkan BrahMos

BrahMos India

India juga menguji rudal supersonik dengan sejumlah besar komponen domestik termasuk sistem propulsi, badan pesawat, dan catu daya. Tes ini dilakukan dengan latar belakang meningkatnya ketegangan antara India dan Pakistan atas wilayah Kashmir yang disengketakan.

Angkatan Laut India berhasil menguji-coba rudal jelajah supersonik BrahMos dari sebuah kapal perang di Laut Arab pada  Kamis 28 November 2019.

Bersama-sama dikembangkan oleh India dan Rusia, rudal BrahMos yang serba guna diuji sebagai bagian dari misi uji coba rutin. BrahMos adalah rudal yang menggunakan kombinasi mesin booster dan ramjet berbahan bakar cair yang memberikan kecepatan supersonik.

Untuk panduan selama penerbangan, BrahMos menggunakan kombinasi G3, yaitu GPS Amerika, Gagan India, dan sistem Glonass Rusia untuk akurasi.

Roket Super Besar Korea Utara

Korea Utara pada Kamis juga melakukan pengujian multiple rocket launcher super besar. Kantor Berita Korea Selatan Yonhap melaporkan pemimpin negara itu Kim Jong-un memandu pengujian tersebut.

“Melalui tes penembakan yang berurutan, keunggulan dan keandalan sistem senjata telah dikonfirmasi”, kata kantor berita itu. Kantor berita Korea Utara KCNA menyebut Kim puas dengan hasil peluncuran.

Pada hari Kamis, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan telah mengidentifikasi dua proyektil jarak pendek yang ditembakkan dari Yeonpo di provinsi Hamgyong Selatan bagian timur negara itu menuju Laut Timur atau Laut Jepang. Korea Selatan memperkirakan proyektil itu ditembakkan dari sistem roket multipel berkaliber besar. Kedua rudal terbang sekitar 380 kilometer di ketinggian 97 kilometer.

Rudal-rudal itu kemungkinan besar mendarat di luar zona ekonomi eksklusif Jepang. Ini sudah merupakan peluncuran yang kedua belas sejak bulan Mei.