Pada Minggu 24 November 2019, polisi Spanyol menangkap sebuah kapal selam narco, yang digunakan untuk menyelundupkan kokain yang terdampar di teluk yang indah di utara Vigo, di pantai Atlantik Spanyol. Dua pramg ditangkap dan tersangka ketiga dilaporkan sedang diburu.
Penggunaan kapal selam untuk menyelundupkan obat-obatan terlarang sudah kerap terjadi, tetapi untuk kasus ini menurut pakar kapal selam H I Sutton merupakan hal yang mengejutkan.
“Saya telah menganalisis lebih dari 160 insiden kapal selam narco yang dilaporkan sejak tahun 1993 dan ini luar biasa,” kata Sutton dalam tulisannya di Forbes Rabu 27 November 2019.
Menurutnya hampir semua kejadian sebelumnya terjadi antara Kolombia dan Meksiko, dan sebagian besar di Pasifik. Kapal selam Narco biasanya menempuh jarak beberapa ribu mil, tetapi melakukan pelayaran transatlantik dalam kapal sekecil itu sulit untuk dibayangkan.
Sutton yang juga ahli perang bawah laut ini menyebut kapal yang ditangkap itu diperkirakan memiliki panjang 72 kaki. Ukurannya kira-kira dua kali lipat ukuran kapal selam penyelundup obat yang ditemukan beroperasi antara Kolombia dan Meksiko. Yang belum pasti apakah kapal selam ini benar-benar telah melintas atlantik dengan kekuatannya sendiri atau ditarik kapal lain.
Seperti kebanyakan kapal lainnya, kapal ini secara teknis adalah low profile vessel (LPV) dan bukan kapal selam sebenarnya. Ini berarti permukaan kapal sangat rendah di atas air untuk menghindari deteksi, tetapi kapal tidak dapat sepenuhnya tenggelam.
Laporan awal menunjukkan bahwa kapal selam telah beroperasi antara Guyana, di Amerika Selatan, dan Spanyol. Ia dilaporkan singgah di Portugal dalam perjalanan, di mana penegak hukum mencium jejaknya.
“Ini secara luas konsisten dengan harapan, dengan kemungkinan rute obat antara Amerika Selatan dan Tanjung Verde di lepas pantai Afrika, kemudian ke Spanyol. Kita tahu bahwa narkoba diperdagangkan melalui rute ini, tetapi dengan kapal kargo dan kapal pesiar. Namun kapal selam Narco telah lama dicurigai. Pada tahun 2014, sebuah kapal selam narco besar ditemukan di Guyana, memberikan kepercayaan pada gagasan ini,” kata Sutton.
Kecurigaan kapal transatlantik telah ada sejak 2007 ketika kapal selam narco yang sangat besar ditemukan di Gurun Guajira di pantai Karibia Kolombia. Pada tahun 2010 seorang penyelundup obat terlarang dilaporkan telah membangun kapal selam senilai US$ 20 juta di Afrika. Kapal itu dimaksudkan untuk berlayar menyeberang ke Amerika Latin di mana ia akan mengambil muatan kokain dan akan kembali ke Kepulauan Canary, dari sana obat-obatan akan dikirim ke Eropa.
Kemudian pada bulan Desember 2015, sebuah kapal selam narco ditemukan di hutan Brasil. Itu tidak masuk akal kecuali para kru telah mempersiapkan perjalanan transatlantik. Jadi ada beberapa prekursor, tetapi penemuan di Spanyol ini adalah bukti paling kuat tentang hal ini.
Ini bukan pertama kalinya pantai Spanyol di sekitar Vigo berada di pusat berita kapal selam narco. Pada Agustus 2006, sebuah kapal selam baja kecil ditemukan ditinggalkan di pantai. Itu diduga dimaksudkan untuk penyelundupan narkoba. Tapi itu dibangun secara lokal, sehingga kemungkinan untuk mengangkut obat-obatan dari kapal-kapal besar di lepas pantai.
Penemuan terbaru ini mengubah pemahaman kita tentang penyelundupan narkoba internasional.
