India telah memberikan kontrak senilai US$3,12 miliar atau sekitar Rp44 triliun untuk memproduksi 464 tank tempur utama T-90S secara lokal setelah membayar biaya transfer teknologi ke Rusia.
Kesepakatan itu menetapkan bahwa produsen peralatan asli Rusia, UralVagonZavod dan agen ekspor senjata Rosoboronexport akan dibayar US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp17 triliubn untuk transfer teknologi, sementara perusahaan milik negara Ordnance Factory Board (OFB) India akan dibayar US$ 1,92 miliar untuk produksi lokal 464 tank T-90S.
Menurut seorang Pejabat Kementerian Pertahanan India sebagaimana dilaporkan Defense News Rabu 27 November 2019, pembayaran akan dilakukan dalam bentuk mata uang rubel Rusia.
Pejabat Kementerian Pertahanan menggambarkan harga transfer teknologi terlalu tinggi dengan mencatat bahwa produksi domestik tank akan meningkat menjadi 80 persen dari level saat ini 40 persen.
Seorang eksekutif senior OFB mengatakan pelokalan tank T-90S secara penuh di India adalah mustahil, karena sejumlah besar komponen harus terus diimpor. Bagian-bagian yang akan diproduksi secara lokal termasuk night sights, thermal imaging fire-control systems dan explosive reactive armor. Namun, mesin dan sistem transmisi yang membentuk 45 persen dari biaya tank T-90S akan datang dari Rusia.
Pejabat Kementerian Pertahanan lainnya mengatakan perusahaan-perusahaan pertahanan Rusia harus melakukan produksi penuh dan jaminan lokalisasi. Selain itu, baik OFB dan kedua perusahaan Rusia akan dikenakan sanksi jika proyek tersebut mengalami penundaan produksi atau pembengkakan biaya.
OFB dan UralVagonZavod diperkirakan akan memproduksi 120 tank T-90S per tahun dan menyelesaikan proyek dalam waktu empat tahun. Eksekutif Rosoboronexport di India menolak mengomentari kesepakatan itu.
Tank T-90S akan diproduksi di Pabrik OFB di Avadi, India selatan, tetapi lebih dari selusin pabrik persenjataan akan melakukan perakitan subsistem yang diimpor dari beberapa perusahaan pertahanan Rusia.
Seorang pejabat senior Angkatan Darat India mengatakan pelokalan tangki yang lebih besar tidak secara signifikan membantu karena dukungan siklus hidup tidak termasuk. Karena itu, pejabat itu berpendapat, layanan akhirnya membayar tiga kali lebih banyak dari biaya asli tank.
Angkatan Darat saat ini mengoperasikan 1.100 tank T-90S, dimana 300 di antaranya diperoleh langsung dari Rusia.