Demonstran anti-pemerintah di Irak membakar gedung konsulat Iran di Najaf, Irak, pada Rabu 27 November malam waktu setempat. Tindakan ini semakin menunjukkan sikap massa menolak pengaruh Iran yang semakin kuat di negara tersebut.
Satu orang dilaporkan tewas dan 35 lainnya mengalami luka-luka saat aparat melemparkan tembakan ke arah kerumunan yang bergerak memasuki gedung.
Tak ada pegawai konsulat yang terluka dalam insiden tersebut. Para pegawai dilaporkan melarikan diri melalui pintu belakang gedung.
Para demonstran berhasil memasuki kompleks gedung. Di sana mereka mencopot bendera Iran dan menggantinya dengan bendera Irak.
Associated Press melaporkan, setelah insiden tersebut, pihak berwenang langsung memberlakukan jam malam di Najaf.
Mengutip New York Times, aksi ini merupakan upaya kedua yang dilakukan pengunjuk rasa untuk membakar konsulat Iran. Pada awal November lalu, massa melemparkan bom molotov ke arah gedung. Namun, api mereda dan hanya menimbulkan kerusakan terbatas.
Insiden itu menandai peningkatan tensi aksi unjuk rasa yang berkecamuk di Baghdad dan sejumlah kota lainnya di Irak sejak meletus pada 1 Oktober lalu. Massa memprotes pemerintah yang dianggap korup, buruknya layanan publik, dan tingkat pengangguran yang tinggi. Demonstran juga menunjukkan sikap anti-Iran dengan membakar sejumlah simbol negara tersebut seperti foto pemimpin tertinggi Ayatollah Khamaini.
Terakhir, dua pengunjuk rasa tewas dan 35 lainnya mengalami luka-luka saat aparat menembakkan peluru tajam untuk membubarkan kerumunan di Jalan Rasheed, Baghdad, pada Rabu.
Pengunjuk rasa menduduki tiga jembatan utama yang berada di sekitar Jalan Rasheed. Massa membakar ban di jembatan untuk menghadang aparat yang hendak masuk.
Sehari sebelumnya, enam orang tewas dalam ledakan beruntun secara terpisah di Baghdad pada Selasa waktu setempat.
Para pemimpin Irak telah mendengarkan tuntutan-tuntutan yang dilayangkan. Untuk menenangkan para pengunjuk rasa, pemerintah Irak berjanji akan merekrut lebih banyak pekerja termasuk pada penggerak protes, pemilu reformasi, dan perombakan kabinet.
Kendati demikian, aksi unjuk rasa terus berlanjut dan berujung kerusuhan. Hingga saat ini, data resmi terakhir mencatat sebanyak 350 orang tewas selama aksi berlangsung.
#BREAKING
Angry protesters storm the #Iranian consulate in #Najaf, smoke seen around. pic.twitter.com/d53c6bNKoq— Barzan Sadiq (@BarzanSadiq) November 27, 2019