More

     ‘Saatnya Mengambil Pedang Kita’, di Balik Rencana Iran Menyerang Arab Saudi

    on

    |

    views

    and

    comments

    Fasilitas Aramco yang rusak karena serangan

    Pengawal Revolusi dan cabang-cabang lain dari militer Iran semuanya akhirnya melapor ke Khamenei. Pemimpin tertinggi telah menantang dalam menanggapi pengabaian Trump pada Rencana Aksi Bersama Komprehensif, yang biasa disebut kesepakatan nuklir Iran.

    Kesepakatan 2015 dengan lima anggota tetap Dewan Keamanan AS – Amerika Serikat, Rusia, Prancis, China dan Inggris – serta Jerman, menghapuskan sanksi bernilai miliaran dolar terhadap Iran dengan imbalan Teheran mengekang program nuklirnya. .

    Permintaan Trump untuk kesepakatan yang lebih baik telah melihat Iran meluncurkan strategi dua cabang.

    Presiden Iran Hassan Rouhani telah mengisyaratkan kesediaan untuk bertemu dengan para pejabat Amerika dengan syarat bahwa semua sanksi dicabut. Secara bersamaan, Iran memamerkan kecakapan militer dan teknisnya.

    Dalam beberapa bulan terakhir, Iran telah menembak jatuh sebuah pesawat pengintai Amerika dan menangkap sebuah kapal tanker minyak Inggris di Selat Hormuz. Teheran juga mengumumkan telah mengumpulkan stok uranium yang diperkaya yang melanggar perjanjian sebagai bagian dari sumpahnya untuk memulai kembali program nuklirnya.

    Serangan Aramco adalah eskalasi yang terjadi karena Trump telah mengejar tujuannya yang telah lama dinyatakan untuk melepaskan pasukan Amerika dari Timur Tengah. Hanya beberapa hari setelah mengumumkan penarikan tiba-tiba pasukan Amerika di Suriah utara, pemerintahan Trump pada 11 Oktober mengatakan akan mengirim jet tempur, persenjataan pertahanan rudal, dan 2.800 pasukan lagi ke Arab Saudi untuk meningkatkan pertahanan kerajaan tersebut.

    “Jangan menyerang negara berdaulat lain, jangan mengancam kepentingan Amerika, pasukan Amerika, atau kami akan merespons,” kata Menteri Pertahanan amerika Mark Esper memperingatkan Teheran selama konferensi pers.

    Namun, Iran tampaknya telah menghitung bahwa pemerintahan Trump tidak akan mengambil risiko serangan habis-habisan yang dapat membuat kestabilan kawasan dan melindungi minyak Saudi, kata Ali Vaez, Direktur Proyek Iran di International Crisis Group, sebuah organisasi nirlaba yang bekerja untuk mengakhiri konflik global. “Di Iran garis keras telah datang untuk percaya bahwa Trump adalah harimau Twitter,” kata Vaez.

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this