Salah satu dari enam drone MQ-9A Reaper milik Angkatan Udara Italia jatuh di dekat kota Tarhuna, Libya, sebelah tenggara ibukota Tripoli, pada Rabu 20 November 2019.
The Aviationist melaporkan kendaraan yang diemudikan dari jarak jauh itu jatuh saat dalam misi pengintaian, dan saat ini tidak jelas apakah pesawat itu jatuh atau ditembak jatuh.
Akun Twitter resmi Staf Jenderal Pertahanan Italia mengkonfirmasi pada Rabu malam bahwa pesawat tak berawak itu “jatuh di wilayah Libya” saat “melaksanakan misi untuk mendukung operasi Mare Sicuro,” misi patroli maritim di lepas pantai Libya.
Looks like #Italy may have lost an MQ-9A Reaper UAV over #Libya pic.twitter.com/hhkoSCpFZh
— Joseph Dempsey (@JosephHDempsey) November 20, 2019
Italia, bersama dengan Prancis dan Amerika, memainkan peran utama dalam perang yang menggulingkan pemimpin Libya Muammar Gaddafi pada 2011. Perang telah menjerumuskan negara ke dalam perang saudara.
Saat ini, Italia mendukung Government of National Accord (GNA), yang berbasis di Tripoli dan dipimpin oleh Fayez al-Serraj. GNA dibentuk pada 2015 oleh PBB tetapi hanya mendapat sedikit dukungan internasional di luar Italia dan Turki.
Musuh utama mereka, Tentara Nasional Libya atau Libyan National Army yang dipimpin oleh mantan jenderal GNA, Field Marshal Khalifa Haftar dan bermarkas di Benghazi mengklaim telah menembakkan drone Turki pada Rabu pagi. Tidak jelas apakah mereka merujuk ke Reaper Italia atau tidak. Kelompok ini pada September lalu juga menembak jatuh sebuah drone Turki
Haftar menikmati dukungan de facto tidak hanya dari Uni Emirat Arab dan Arab Saudi, tetapi juga Prancis dan Amerika Serikat, karena ia dipandang sebagai orang yang akan memungkinkan eksploitasi penuh cadangan minyak Libya.