Badan Intelijen Pertahanan atau Defence Intelligence Agency (DIA) Amerika SErikat merilis sebuah laporan berjudul ‘Iran Military Power’ atau ‘Kekuatan Militer Iran’ yang menguraikan penilaian kemampuan militer Teheran saat ini.
Menurut dokumen itu, Iran tetap secara teknologi lebih rendah dari kebanyakan pesaing, tetapi angkatan bersenjata negara itu telah berkembang secara substansial selama beberapa dekade terakhir.
Laporan DIA mengklaim bahwa Teheran berusaha untuk menjadi kekuatan dominan di Timur Tengah dan menambahkan Iran membuat kemajuan pesat dalam mengembangkan pesawat tempur dan sistem perang lainnya, termasuk rudal.
Menurut penilaian DIA, Iran saat ini menggunakan tank Soviet era 1970-an yang usang dan campuran pesawat tempur yang lebih tua tetapi dapat dengan cepat ditingkatkan setelah embargo senjata Dewan Keamanan PBB dicabut tahun depan.
Setelah DIA merilis laporannya, seorang pejabat intelijen Amerika sebagaimana dikutip AP pada hari Selasa mengatakan, dengan syarat anonim, bahwa Iran mungkin akan membeli tank dan pesawat baru dari Rusia dan China.
Laporan DIA juga mencatat bahwa ambisi militer Iran dapat tertahan karena masalah anggaran negara, terutama karena pengeluaran pertahanan menurun tahun ini dan dapat melihat lebih banyak pemotongan ketika Teheran berjuang di bawah tekanan ekonomi tambahan dari sanksi Amerika yang diterapkan kembali.
Di bawah perjanjian Joint Comprehensive Plan of Action 2015 (JCPOA) 2015, juga dikenal sebagai kesepakatan nuklir Iran, PBB memberlakukan embargo senjata terhadap Iran, yang dijadwalkan dicabut pada Oktober 2020.
Pemerintahan Trump secara sepihak menarik keluar dari perjanjian tahun lalu dan menerapkan kembali sanksi keras terhadap Iran, yang mengarah pada peningkatan hubungan buruk antara Teheran dan Washington dan ketegangan tambahan di Timur Tengah.
Laporan DIA juga menemukan bidang keprihatinan bagi Pentagon dalam pengembangan program ruang angkasa sipil Iran. Meskipun masalah teknis, program luar angkasa Iran dilaporkan telah membuat kemajuan yang ditunjukkan oleh roket yang mampu meluncurkan mikrosatelit ke orbit Bumi yang rendah, kata laporan itu.
DIA, khususnya, menyoroti tumpang tindih dalam teknologi antara ICBM dan kendaraan peluncuran ruang angkasa serta menunjuk pada pengembangan Teheran yang lebih besar, penguat yang lebih kuat, yang menjadi perhatian bagi Washington, Israel dan Arab Saudi.