Inggris boleh saja memenangkan Battle of Britain melawan Jerman, tetapi pembom mereka tetap banyak yang jatuh ketika melintasi wilayah Eropa yang diduduki Jerman.
Inggris dibuat bingung dengan situasi ini hingga akhirnya mereka meyakini Jerman telah mencapai kemajuan dalam teknologi radar.
Kesimpulan itu diperkuat dengan adanya foto pengintai yang menunjukkan Jerman memang memiliki sistem kompleks radar yang melibatkan dua jenis sistem yakni peringatan dini jarak jauh dan jarak pendek. Hal ini memungkinkan mereka untuk secara efektif membimbing pesawat tempur mereka di malam hari guna menemukan dan menyerang formasi bomber Inggris.
Untuk mengembangkan penanggulangan yang efektif terhadap sistem radar tersebut, para ilmuwan Inggris memerlukan satu contoh radar untuk dipelajari.
Maka disusunkan operasi untuk mencuri radar jarak pendek Jerman yang disebut sebagai “Wurzburg”.

Sebuah instalasi radar Jerman di Bruneval, Prancis, diidentifikasi sebagai target terbaik untuk dicuri.
Rencana melibatkan Kompi C, batalion Parachute 2 yang dipimpin oleh Mayor. John Frost untuk diterjunkan ke Perancis, menyerang posisi Jerman, mencuri radar, dan kemudian mengevakuasi melalui laut kembali ke Inggris dengan jarahan mereka. Menyertai pasukan terjun payung diikutkan teknisi Angkatan Udara yang akan mengawasi pembongkaran dan pengangkutan radar.
Setelah pelatihan dan briefing yang ekstensif, penyerbuan ditetapkan pada akhir Februari 1942, ketika bulan purnama dan pasang tinggi yang akan memberikan lingkungan yang sempurna untuk serangan.
Pada malam terakhir misi, Kompi C memulai perjalanan ke Prancis dengan pengebom Whitley yang dikonversi milik Squadron 51.
Kompi ini dibagi menjadi menjadi lima bagian masing-masing bernama perwira angkatan laut yang terkenal di Inggris: Nelson, Jellicoe, Hardy, Drake, dan Rodney. Tiga bagian – Jellicoe, Hardy, dan Drake akan menyerang pasukan Jerman di stasiun dan mengambil radar Wurzburg.
Ketika serangan berlangsung, Nelson akan membersihkan jalur evakuasi dari stasiun ke pantai. Sedangkan kelompok Rodney menjadi pasukan cadangan untuk menjaga serangan balik Jerman.
Penerjunan hampir seluruhnya berhasil dengan sebagian pasukan dari bagian Nelson hilang beberapa mil dari zona degradasi. Sisa pasukan payung dan peralatan mereka mendarat di sasaran.
Komandan Kompi C, Mayor. John Frost Frost dan tiga bagian penyerang mampu berkumpul hanya dalam waktu 10 menit. Jerman masih tidak tahu bahwa pasukan terjun payung Inggris telah berada di daerahnya.
Tetapi itu tidak berlangsung lama, saat pasukan terjun payung menyerang villa dekat stasiun radar mereka membunuh seorang tentara Jerman yang mengetahui keberadaan mereka dan menyerang dengan senapan mesin di lantai atas.
Hal ini menggerakkan pasukan lain di dekat bangunan dan segera terjadi baku tembak yang menewaskan satu pasukan terjun payung.
Saat pasukan terjun payung bertempur melawan pasukan Jerman, Sgt. C.W.H. Cox, teknisi RAF yang dikirim bersama pasukan itu membongkar radar, di bawah tembakan Jerman.
Setelah setengah jam bekerja, mereka berhasil mengambil bagian-bagian penting yang dibutuhkan untuk kemudian dibawa dengan grobak khusus untuk diangkut ke pantai evakuasi.
Orang-orang dari Kompi C juga telah berhasil menangkap dua teknisi radar Jerman yang memiliki pengetahuan penting dari operasi radar Wurzburg.