
Frost kemudian memerintahkan pasukannya untuk bergerak ke pantai sesaat sebelum sekelompok kendaraan Jerman mulai tiba di stasiun radar.
Tetapi baru saja mereka bergerak, pasukan Kompi C ditahan oleh pasukan Nazi yang berada di pillbox (bunker) yang seharusnya dibersihkan oleh gugus tugas Nelson. Karena gangguan komunikasi Frost tidak mengetahui tentang posisi terjun sebagian pasukan Nelson yang tidak sesuai target.
Sebagian kecil dari pasukan itu tiba dan berjuang untuk mempertahankan pantai tapi sisanya telah bergerak pada waktu bersamaan untuk mencapai tujuan mereka. Setelah baku tembak singkat dengan patroli Jerman, sisa Nelson tiba di tempat kejadian dan membersihkan pillbox yang memungkinkan sisa kekuatan untuk terus bergerak ke pantai.
Setelah di pantai, masalah komunikasi menjadi lebih buruk. Pasukan payung tidak memiliki kontak dengan armada Royal Navy yang ditugaskan untuk mengevakuasi mereka.
Frost terus mencoba menghubungi mereka di radio tetapi teap gagal. Dia akhirnya memutuskan untuk menembakkan sinyal flare. Cara itu bekerja, pengintai melihat jejak lampu dan bergerak menuju pantai. Tiga kapal Royal Navy mendarat dan pasukan payung buru-buru masuk ke kapal dengan membawa hasil jarahannya dan berangkat pulang. Perjalanan pulang tanpa insiden dan perampok kembali ke Inggris disambut sebagai pahlawan.
Dalam serangan tersebut dua pasukan Inggris tewas, dua luka-luka, dan enam orang ditangkap karena terpisah selama pertempuran. Tetapi hasil yang mereka bawa pulang tidak ternilai harganya. Informasi yang diberikan oleh personel Jerman yang ditangkap dan radar yang dicuri memungkinkan Inggris untuk membangun sistem untuk melawan radar tersebut. Hasilnya terbukti penting dalam operasi udara di Normandy dua tahun kemudian.
Serangan itu menerima pujian dari seluruh dunia, termasuk Jerman dan Amerika. Sebuah laporan Jerman pemimpin pasukan udara mereka kagum dengan pelaksanaan operasi tersebut.
Sementara sebuah artikel New York Times tanggal 3 Maret 1942, memperkirakan bahwa keberhasilan serangan itu akan “mengubah sifat peperangan itu sendiri”.
Adapun orang-orang Kompi C dan Frost, kemudian terlibat dalam pertempuran di di Afrika Utara dan Italia sebelum menjadi bagian dari Operasi Market-Garden.
Sumber: We are The Mighty