Semakin menyebarnya sistem pertahanan udara S-400 membuat banyak negara harus benar-benar berpikir keras bagaimana cara mengalahakannya.
Berlatih dengan ancaman senjata tersebut secara realistis sangat dibutuhkan untuk menemukan strategi menembus payung pertahanan udara canggih buatan Rusia itu. Masalahnya adalah, sulit bahkan hampir tidak mungkin untuk mendapatkan salinan S-400 sekarang ini.
Israel menjadi salah satu negara yang bekerja keras berlatih menghadapi senjata itu. Mereka menggunakan F-35i Adir untuk mencoba menaklukkan S-400. Untuk mendapatkan simulasi yang mendekati realitas, Angkatan Udara Israel dikabarkan terpaksa menyamarkan sistem rudal Patriot yang mereka miliki untuk menjalankan fungsi S-400.
Breaking Defense melaporkan Israel dalam sebuah latihan perang bersama Amerika, Jerman, Italia, dan Yunani menggunakan baterai rudal Patriot yang dimodifikasi untuk meniru S-400. Tidak jelas bagaimana tepatnya Patriot dimodifikasi agar sesuai dengan S-400, yang memiliki rentang dua kali lebih jauh dan waktu respons lebih minimal.
Breaking Defense menyebut latihan dengan kode Blue Flag itu menjadi ajang terbaik bagi F-35i menguji kemampuannya karena selama ini tidak pernah benar-benar menemui S-400 dalam pertempuran sesungguhnya.
Sejauh ini Turki adalah satu-satunya di kawasan Timur Tengah yang memiliki sistem pertahanan udara mutakhir, meskipun negara-negara lain juga menyatakan minat untuk membelinya, yaitu Arab Saudi.
Salah satu saingan utama Israel di kawasan itu, Iran juga dilaporkan ingin membeli sistem Rusia. Namun Moskow menolak permintaan itu untuk menghindari meningkatnya ketegangan di kawasan itu. Namun, laporan yang saling bertentangan dari outlet media Rusia, juga mengutip sumber anonim, mengatakan bahwa Moskow tidak pernah menerima permintaan dari Teheran untuk membeli S-400.
Saat ini Iran memiliki sistem pertahanan udara S-300 yang dalam beberapa hal masih lebih baik dibandingkan S-400 terutama dalam melawan serangan rudal.
Baca juga: