Amerika Serikat dan Korea Selatan mengumumkan bahwa latihan perang bersama antara kedua negara ditunda sebagai langkah untuk mendukung upaya melanjutkan pembicaraan dengan Korea Utara, yang saat ini mengalami kebuntuan.
Dalam pengumuman yang dikeluarkan Ahad 17 November 2019, latihan bersama yang disebut dengan Combined Flying Training Event tersebut rencananya akan mempraktikan simulasi skenario pertempuran udara dengan melibatkan jet-jet tempur dari Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Dalam langkah untuk menghormati Pyongyang, skala dan cakupan latihan itu sudah diturunkan dari tahun-tahun sebelumnya. Namun, Korea Utara masih menyatakan keberatan atas latihan tersebut.
Menteri Pertahanan Amerika Mark Esper mengatakan militer kedua negara akan tetap siaga kendati latihan bersama ditunda. Esper juga membantah bahwa keputusan bagi penundaan itu merupakan sinyal kerelaan untuk mengurangi tuntutan kepada Korea Utara.
“Saya tidak melihatnya sebagai konsesi. Saya anggap ini adalah upaya dari niat baik untuk mewujudkan perdamaian,” kata Esper ketika mengumumkan penundaan itu di Bangkok bersama mitranya dari Korea Selatan sebagaimana dilaporkan Reuters. Di Bangkok, para menteri pertahanan Asia sedang berkumpul untuk melakukan pembicaraan.
Menurut rencana sebelumnya, latihan bersama Amerika Korea Selatan akan dimulai dalam beberapa hari mendatang.
Pada awal Oktober, seorang diplomat tingkat tinggi Korea Utara menyalahkan latihan bersama di udara yang digelar Amerika, yang dianggap mengacaukan perundingan dengan Washington.
Pyongyang telah beberapa kali menentang latihan militer bersama yang dilakukan Amerika Serikat dan Korea Selatan itu. Korea Utara menganggap latihan tersebut sebagai persiapan untuk melakukan serangan kepada mereka.