Site icon

Apakah Australia Harus Membeli Bomber B-21?

Rendering B-21

Angkatan Udara Amerika sedang mengembangkan bomber jarak jauh B-21 Raider, dan akan menjadi pesawat serang paling fleksibel yang pernah dibuat. Kemungkinan besar pada akhirnya akan menggantikan semua pembom berat di armada Amerika saat ini.

Pada 6  November 2019, Lembaga Kebijakan Strategis Australia menerbitkan sebuah artikel dalam jurnalnya The Strategist yang menyebutkan Australia harus membeli 12-20 B-21 dari Amerika Serikat. Artikel itu ditulis oleh analis senior Marcus Hellyer, yang dengan meyakinkan menjabarkan logika geopolitik, operasional, dan anggaran untuk mewujudkan langkah semacam itu.

Amerika Serikat menjual beragam senjata kepada sekutu dan mitra di luar negeri, tetapi pembom jarak jauh belum pernah ditawarkan. Semua pembom berat di armada Amerika saat ini dioperasikan secara eksklusif oleh Angkatan Udara Amerika. Namun, menurut Hellyer  penjualan semacam itu tampaknya secara luas konsisten dengan tujuan kebijakan keamanan Amerika di Pasifik.

Lepas bahwa peluang Amerika mau menjual bomber tersebut, setidaknya ada lima alasan masuk akal kenapa Amerika memang mungkin melakukan hal tersebut.

Australia adalah sekutu tepercaya dan dapat diandalkan

Hanya sedikit negara di dunia yang dipercaya dan dihormati di Washington seperti halnya Australia. Kedua negara telah bekerja sama secara erat dalam aksi militer  sejak Perang Dunia II, dan secara rutin berbagi intelijen sensitif satu sama lain melalui aliansi Five Eyes (Inggris, Kanada, dan Selandia Baru juga berpartisipasi).

Ketika militer Amerika meminta bantuan, Australia selalu menjawab. Dengan Pemerintahan Trump mengisyaratkan bahwa mereka ingin mengalihkan lebih banyak tanggung jawab untuk keamanan global kepada mitra di luar negeri, tidak ada bangsa yang lebih jelas sebagai kandidat untuk berbagi teknologi terbaru selain Australia.

Tujuan Australia Cocok dengan Amerika

Rentang B-21, setidaknya sama besarnya dengan bomber B-2 yakni11.000 kilometer, akan memungkinkannya untuk mencakup seluruh Laut Cina Selatan dari pangkalan-pangkalan di pedalaman Australia.

Itu adalah area di mana Beijing saat ini membuat langkah paling agresif untuk memperluas kehadiran pasukan militer China di kawasan itu. Upaya Amerika untuk melawan pembangunan pangkalan China di sana terhambat oleh lemahnya tekanan negara-negara terdekat dan jarak  mana pasukan Amerika yang harus datang untuk mempertahankan kehadiran. Australia adalah satu-satunya negara di kawasan ini dengan militer tingkat tinggi, opsi pangkalan   beragam, dan minat bersama  melawan ekspansionisme China.

Australia membutuhkan pencegah jarak jauh.

Menurut Hellyer, setidaknya dua mantan panglima Angkatan Udara Australia menyatakan perlunya platorm serangan udara jarak jauh. Meskipun Australia membeli pesawat tempur siluman F-35 dan sedang mempertimbangkan mengembangkan program pembangunan kapal selam masa depan, jarak di Pasifik Barat menciptakan persyaratan operasional yang secara unik cocok untuk pembom jarak jauh.

Karena B-21 akan dapat terbang hampir di mana saja dengan cepat dan menghancurkan setiap jenis target ditambah dengan kemampuan siluman, pesawat ini memiliki potensi pencegah yang unik. Misalnya, segelintir B-21 yang dilengkapi dengan Rudal Anti-Kapal Jarak Jauh dapat menenggelamkan seluruh armada kapal perang bermusuhan dalam beberapa jam.

Australia dapat membeli pesawat tempur kelas dunia

Australia memiliki salah satu ekonomi paling maju di dunia, sekitar 2% darinya didedikasikan untuk pengeluaran militer. Tingkat pendapatan per kapita yang tinggi dan pasar yang kuat memungkinkan pengeluaran militer yang hanya bisa dipertahankan oleh beberapa negara lain.

Dengan 2% dari PDB untuk pertahanan, negara ini menempati peringkat sebagai salah satu dari 20 pembelanja militer tebesar di dunia, dan sumber daya yang dicurahkannya untuk persiapan pertahanan, jauh dari negara-negara tetangga. Jika Canberra menginginkan 12-20 pembom B-21, Australia dapat dengan mudah membelinya  dengan atau tanpa program kapal selam generasi baru.

Australia memiliki keterampilan untuk beroperasi dan mendukung B-21

Sebagian besar negara tidak dapat mendukung pesawat secanggih B-21, yang selain fitur intrinsiknya juga dapat memanfaatkan sensor offboard untuk penargetan data. Namun, Australia memiliki semua keterampilan yang diperlukan. Negara ini membeli F-35 dan beberapa fitur penting jet tempur itu termasuk teknologi siluman, perlindungan elektronik dan propulsi telah dirancang ulang untuk digunakan pada bomber. Seperti F-35, bomber masa depan akan menjadi generasi kelima yang menyediakan fusi sensor dan jaringan tangguh untuk mendukung penargetan dan kemampuan bertahan tinggi. Terbang F-35 akan memudahkan pasukan Australia untuk memahami B-21.

Tetapi apapun itu tidak akan mudah untuk merayu Amerika menjual bomber mereka. Dan sejarah membuktikan hal tersebut.

Exit mobile version