Pakta Pertahanan Atlantik Utara, NATO berencana untuk menghentikan operasi armada pesawat airborne warning and control system (AWACS) E-3 Sentry pada tahun 2035. Ini berarti pesawat tua itu masih tetap akan terbang lam
“Armada pesawat AWACS NATO telah menjadi mata kami di langit, mendukung operasi udara kami selama beberapa dekade,” kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dalam forum NATO-Industri di Washington Kamis 14 November 2019.
“Kami berencana untuk penggantinya pada tahun 2035, yang akan mencakup banyak teknologi yang kita bicarakan hari ini, seperti sistem otonom, kecerdasan buatan dan data besar”.
Stoltenberg memuji kontribusi AWACS untuk berpatroli di langit Amerika setelah serangan 11 September 2001, serta atas perannya dalam operasi di Afghanistan dan perang melawan ISIS.
Stoltenberg juga mengatakan bahwa anggota NATO telah setuju untuk berinvestasi setidaknya 20 persen dari anggaran militer mereka dalam penelitian dan pengembangan serta peralatan baru, dengan lebih dari setengahnya telah memenuhi komitmen itu.
Pesawat E-3A NATO bersarang di Pangkalan Udara Jeman Geilenkirchen. Awalnya NATO memiliki 17 pesawat ini yang dijuluki sebagai ‘Frisbee’ ini tetapi beberapa sudah dipensiun karena sudah cukup tua. Diperkirakan armada yang tersisa sebanyak 15unit.
Pesawat telah menjalani sejumlah upgrade termasuk kaca cockpit yang menghilangkan kebutuhan untuk navigator, mengurangi awak E-3 hingga empat orang. Namun upgrade tidak mempengaruhi awak misi yakni sekitar 15 orang.
E-3 Sentry mulai digunakan era tahun 1970an. Mudah dikenali dengan kubah hitam-putih yang berputar di atas pesawat sebagai rumah radar Northrop -APY 1 atau -2, E-3 menyediakan pengawasan di semua cuaca, komando, kontrol dan komunikasi yang dibutuhkan oleh komandan Amerika, NATO dan pasukan pertahanan udara sekutu lainnya.
Sebagai sebuah sistem pertahanan udara, E-3 dapat mendeteksi, mengidentifikasi dan melacak kekuatan musuh di udara jauh dari batas-batas negara. Pesawat ini dapat mengarahkan pesawat tempur untuk mencegat musuh. E-3 ini dirancang untuk merespon dengan cepat dan efektif untuk situasi krisis dan mendukung operasi penyebaran di seluruh dunia.
Sentry digunakan oleh Angkatan Udara Amerika yang awalnya membeli 3, NATO 17 pesawat dan 15 yang lain dibeli Prancis, Arab Saudi dan Inggris.