Kapal Mata-Mata Rusia Tiba-Tiba Muncul di Halaman Belakang Amerika
Kapal Yantar Rusia

Kapal Mata-Mata Rusia Tiba-Tiba Muncul di Halaman Belakang Amerika

Sebuah kapal mata-mata Rusia tiba di dekat perariran Amerika. Menurut data pelacakan posisi, kapal Yantar Angkatan Laut Rusia meninggalkan rumahnya sekitar sebulan yang lalu, dan tidak terdeteksi di sumber terbuka sampai tiba-tiba muncul di Karibia pada Jumat 8 November 2019 lalu.

Kapal ini telah mendapatkan perhatian khusus di masa lalu karena berada di sekitar kabel bawah laut yang menghubungkan dunia. Disebut Submarine Communications Cables (SCC),  kabel ini merambah lautan dunia yang membawa lalu lintas internet dan komunikasi militer.

Yantar adalah kapal yang sangat menarik di kalangan Angkatan Laut Barat. Menurut perwira angkatan laut yang akrab dengan situasi itu kapal diduga terlibat menempatkan alat penyadap komunikasi bawah laut.

Yantar menonjol karena dia diperlengkapi secara khusus untuk jenis misi ini, dengan setidaknya tiga sistem terpisah untuk melakukan peperangan dasar laut. Yantar dapat menggunakan kapal selam dengan kemampuan menyelam sangat dalam dan memiliki dua sistem kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh atau remote-operated vehicle (ROV) yang berbeda. Dan mereka dapat menjangkau hampir semua kabel bawah laut di planet ini, bahkan di air yang dalam di mana kebijaksanaan konvensional mengatakan bahwa kabel harus aman.

Pakar kapal selam dan perang bawah laut HI Sutton dalam tulisannya di Forbes mengatakan tidak jelas apa misi kapal ini. Angkatan Laut Rusia lebih suka menyebut Yantar sebagai kapal penelitian oseanografi.

Kapal juga tidak dioperasikan Angkatan Laut tetapi oleh Direktorat Penelitian Air Dalam.  Kapal berbasis di pangkalan kapal selam rahasia Rusia di Arktik Rusia, Olenya Guba. Di pangkalan ini juga ada kapal selam Losharik Rusia yang dikenal memiliki kemampuan menyelam sangat dalam dan mengalami keecelakaan Juli lalu yang menewaskan 14 personel.

Yantar tiba di Trinidad dan Tobago pada hari Jumat dan pergi pagi ini yang bisa dikatakan ada di halaman belakang Amerika.  Sebelumnya, setiap berlayar kapal selalu terlihat di Automated Identification System (AIS). Karena dia bertindak seolah kapal penelitian, dia mengaktifkan posisinya di AIS untuk menghindari tabrakan. Tapi kali ini dia tampaknya telah mematikan AIS-nya untuk sebagian besar perjalanan.

Mengutip analis Steffan Watkins yang telah mencatat perjalanan-perjalanan kapal sebelumnya Sutton mengatakan  Yantar telah mengunjungi situs kecelakaan kapal selam nuklir Rusia yang tenggelam di Norwegia. Selain itu juga lokasi tabrakan pesawat tempur Rusia dari Suriah.

Pada 2017-2018 dia terlibat dalam perburuan kapal selam ARA San Juan Argentina yang hilang. Tetapi yang lebih menarik, dia telah melakukan operasi di dekat kabel Internet di Mediterania dan Teluk Persia, dan kemungkinan di tempat lain.

“Apa yang sebenarnya terjadi di bawah gelombang tidak terlihat, tetapi ada satu bukti yang bisa kita lihat melalui sumber terbuka. Melalui transmisi AIS masa lalu, kita dapat mengamati pola pencarian. Kita bisa melihat pola yang dia buat ketika dia mencari benda seperti bangkai kapal selam. Dan ketika dia mencari pesawat yang jatuh, atau untuk kapal selam Argentina yang hilang,” tulis Sutton.

Pola pencarian itu berbeda dari ketika dia berada di dekat kabel Internet. “Jadi kita dapat menyimpulkan bahwa dia kita melakukan sesuatu yang berbeda, dan menggunakan sistem yang berbeda.”

Jadi apakah Yantar sedang mencari sesuatu di perjalanan ini? Perjalanan dari markasnya di Kutub Utara ke Karibia berjarak sekitar 5.800 mil. Dengan kecepatan jelajahnya 14,5 knot, seharusnya sudah tiba sekitar dua minggu. Tetapi ternyata ia membutuhkan waktu lebih dari sebulan. Jadi sepertinya tidak mungkin dia tidak melakukan misi di tengah jalan.