Belum lagi senjata laser terbentuk dengan penuh, teknologi untuk melawannya pun sudah dikembangkan.
China dikabarkan memulai beberapa proyek penelitian untuk mengembangkan lapisan khusus untuk melindungi senjata yang rentan terhadap laser, seperti rudal atau drone.
South China Morning Post (SCMP) mengutip para ilmuwan negara itu dan dokumen yang didapat melaporkan lapisan tersebut diharapkan untuk membelokkan atau membubarkan sinar laser, sehingga mengurangi kekuatannya dan menjadikannya tidak berbahaya.
Meski begitu, teknologinya tidak sempurna, karena mengharuskan untuk mengetahui dengan tepat jenis laser apa yang akan digunakan musuh.
Profesor Huang Chenguang dari Akademi Ilmu Pengetahuan China kepada South China Morning Post mengatakan jenis laser dapat disimpulkan menggunakan informasi tentang laser yang tersedia untuk umum, seperti ukuran, konsumsi daya, komponen utama, dan metode generasi laser.
Berita itu muncul tak lama setelah War Zone melaporkan menemukan apa yang tampak seperti Optical Dazzling Interdictor, Navy (ODIN) yang dipasang di dek depan kapal perusak kelas Arleigh Burke, USS Dewey. Laporan tersebut berkorelasi dengan rencana AS mengumumkan untuk mulai menguji persenjataan lasernya pada akhir 2019.
ODIN adalah salah satu dari beberapa laser yang dikembangkan Angkatan Laut Amerika bersama dengan Solid State Laser Technology Maturation (SSL-TM), Ruggedised High Energy Laser (RHEL) dan High Energy Laser Counter-ASCM Programme (HELCAP) . Senjata-senjata ini diharapkan dapat membantu kapal Amerika menembak drone musuh dan bahkan rudal pencari panas.
SSL-TM baru-baru ini terlihat di luar fasilitas utama kontraktor militer Northrop Grumman, yang dipersiapkan untuk transportasi. Teknologi tersebut diperkirakan itu akan segera dipasang pada kapal amfibi USS Portland di Dermaga San Diego.