More

    Seperti Hantu,  F-4 Phantom Perlahan-lahan Memudar

    on

    |

    views

    and

    comments

    F-4 Phantom II pertama kali terbang pada tahun 1958. F-4 pada awalnya dirancang sebagai pesawat tempur dengan kemampuan pertempuran udara, tetapi juga mampu menjatuhkan bom tepat sasaran di tanah. F-4 berukuran besar, dengan dua mesin J-79 dan dua awak. Pesawat terbukti dapat beradaptasi dengan berbagai tugas. Hidung pesawat yang bengkok, sayap bergerigi, dan intake udara besar merupakan simbol kekuatan udara Barat selama Perang Dingin.

    Perjalanan selanjutnya membawa F-4 pada fungsi sebagai pesawat tempur multi peran. Pesawat digunakan sebagai pencegat, penekan pertahanan udara, dan pesawat pengintai. F-4 cukup besar untuk membawa rudal udara ke udara dan bom pada misi yang sama, serta senapan Gatling M61 20 milimeter. F-4 bahkan bisa membawa senjata nuklir dalam bentuk bom nuklir taktis B61.

    Phantom II terbang bersama Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Korps Marinir Amerika. Kedua tim demonstrasi penerbangan Angkatan Laut  dan Angkatan Udara Amerika menerbangkan F-4 di pertunjukan udara di seluruh dunia. Pesawat tempur itu juga terbang bersama pasukan udara dari 11 negara sekutu, termasuk Australia, Jepang, Korea Selatan, Spanyol, Jerman, Yunani, Israel, Mesir, Iran, Turki, dan Inggris.

    F-4 telah terbang begitu lama sehingga Iran tidak lagi menjadi sekutu Amerika  dan operator Jerman Barat bersatu dengan Jerman Timur pada tahun 1990. Sebanyak 5.195 F-4 dibangun dengan produksi berakhir pada tahun 1985.

    F-4 bertugas dalam sejumlah konflik, paling terkenal selama Perang Vietnam, digunakan Angkatan Udara Israel selama Perang Yom Kippur 1973 dan Perang Iran-Irak 1980-88. F-4 memiliki catatan pertempuran 306 pesawat musuh dan 106 Phantom ditembak jatuh pesawat lawan. Sementara 545 jet ditembak jatuh oleh tembakan darat.

    F-4 Phantom secara bertahap dihapus dari Angkatan Udara, Angkatan Laut, dan Korps Marinir Amerika, digantikan dengan F-14 Tomcat, F / A-18 Hornet, F-15 Eagle dan F-16 Fighting Falcon. F-4 terakhir meninggalkan layanan Amerika pada tahun 1996, tetapi beberapa tetap digunakan hingga 2016 sebagai QF-4, drone target tanpa awak.

    Hari ini   Iran, Jepang, Korea Selatan, Yunani, dan Turki masih menerbangkan jet, dengan masing-masing negara, kecuali Iran, berencana untuk menggantinya dalam satu dekade. Lebih dari setengah negara yang menerbangkan F-4 membeli F-35 Joint Strike Fighter, baik sebagai pengganti langsung atau tidak langsung.

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this