Pershing II Lahir Lagi? Amerika di Ambang Pengujian Rudal Balistik Baru
Rudal Pershing II Amerika Serikat/Wikipedia

Pershing II Lahir Lagi? Amerika di Ambang Pengujian Rudal Balistik Baru

Pentagon berada di ambang pengujian rudal baru yang sebelumnya dilarang oleh perjanjian kontrol senjata. Penarikan Washington dari Perjanjian INF membuka jalan bagi Amerika mengembangkan rudal baru yang kabarnya akan diluncurkan bulan ini, tetapi apa itu dan bagaimana Amerika bisa begitu cepat mengembangkan rudal baru adalah sebuah misteri.

Pada tahun 1987, Amerika dan Uni Soviet menandatangani perjanjian Intermediate Nuclear Forces (INF) yang melarang kedua negara memiliki rudal darat dengan jangkauan mulai 310 mil hingga 3.420 mil. Sebuah rudal dengan jarak tembak terbatas, rudal balistik jarak dekat, diperbolehkan. Rudal dengan jangkauan di luar batasan seperti rudal balistik antarbenua, juga boleh. Perjanjian itu menghapus sejumlah besar rudal yang mengancam Eropa Barat dan Uni Soviet.

Pada 2018, Amerika menuduh Rusia, yang tetap menjadi penandatangan Perjanjian INF setelah pecahnya Uni Soviet. Amerika dan NATO percaya bahwa Rusia secara ilegal menerjunkan rudal jelajah jarak jauh 9M729 atau Iskander-M, dalam komunitas intelijen Amerika dikenal sebagia SSC-8, dan oleh NATO dijuluki sebagai ” Screwdriver.” Amerika secara resmi meninggalkan perjanjian pada Agustus 2019.

Sekarang, menurut Defense News,  Amerika akan menguji coba rudal baru yang sebelumnya dilarang oleh perjanjian tersebut. Rudal baru adalah rudal balistik jarak menengah, atau IRBM.

IRBM terlihat seperti roket antariksa kecil, dan diluncurkan dari transporter / erector / launcher yang ditarik oleh trailer. IRBM mengirim satu atau lebih hulu ledak ke orbit rendah bumi, kemudian melepaskan hulu ledak di atas target yang kemudian melesat ke sasaran di bawah dengan kecepatan hipersonik.

Amerika mengirimkan IRBM baru karena beberapa alasan. Pertama, jika Rusia mengerahkan rudal jarak menengah, maka Amerika harus mengerahkan rudal jarak menengahnya sendiri untuk menghancurkannya.

Kedua, tidak cukup hanya dengan mengeluh tentang rudal Rusia baru dan kemudian menarik diri dari perjanjian, Amerika perlu merespons. Lagi pula, ada alasan mengapa Soviet setuju untuk melarang rudal kelas ini kareana IRBM Pershing II Amerika yang ditempatkan di Jerman dapat mencapai Moskow hanya dalam 6-8 menit. Ini membuat para pemimpin Soviet gelisah, yang menganggapnya sebagai senjata serangan pertama yang mungkin.

Alasan lain adalah   China, yang bukan penandatangan Perjanjian INF, memiliki senjata rudal balistik yang sangat besar di gudangnya. Rudal ini dipersenjatai dengan hulu ledak konvensional dan nuklir, termasuk IR-DF-26 IRBM. Rudal-rudal ini mengancam Amerika, Jepang, dan pasukan militer sekutu lainnya yang tersebar di Asia-Pasifik. Dengan mengerahkan misilnya sendiri, Amerika dapat mencegah China meluncurkan misilnya di masa perang. Washington dapat menempatkan misil-misilnya di Guam atau kepulauan Aleut, yang salah satu di antaranya akan memberikan cakupan target yang terbatas di China timur, meskipun dikabarkan setidaknya ada satu sekutu Amerika yang lebih dekat dengan daratan Asia yang telah sepakat untuk menjadi tuan rumah rudal. .

Target uji pertahanan rudal. Target yang tidak dikenal ini digunakan dalam uji pertahanan rudal. Meskipun mungkin terlalu kecil untuk menjadi IRBM, IRBM ini dapat membentuk basis IRBM baru, dan paling tidak merupakan contoh seberapa dekat misil balistik simulasi dengan benda asli.

Rudal balistik cenderung membutuhkan banyak waktu dan uang untuk dibangun, jadi mengejutkan Amerika siap untuk menguji IRBM baru hanya tiga bulan setelah meninggalkan perjanjian. Salah satu opsi adalah membangun kembali rudal Pershing II yang dihapus oleh perjanjian. Atau bisa menggunakan pencegat rudal balistik SM-3  sebagai rudal balistik.

Masih pilihan lain adalah menggunakan rudal target yang dirancang untuk meniru IRBM dalam tes pertahanan rudal balistik sebagai dasar untuk IRBM. Northrop Grumman, misalnya, membangun target IRBM menggunakan motor bahan bakar roket padat Orion dari keluarga Orbital ATK. Motor awalnya dibangun untuk kendaraan peluncuran ruang angkasa Pegasus.