Kapal Selam Rusia Menyelinap ke Wilayah Israel
Kapal Selam Kelas Kilo Rusia

Kapal Selam Rusia Menyelinap ke Wilayah Israel

Sebuah kapal selam Rusia dilaporkan terdeteksi oleh Angkatan Laut Israel hanya 15 km dari pantai Mediterania negara itu. Sebelumnya kapal itu beroperasi secara diam-diam di perairan teritorial negara itu untuk periode waktu yang tidak diketahui.

Angkatan Laut Rusia dilaporkan dihubungi melalui mekanisme koordinasi militer Rusia-Israel dan kapal selam itu kemudian berangkat ke perairan internasional. Kelas kapal selam masih belum diketahui, tetapi Rusia khususnya mempertahankan basis yang cukup besar untuk kapal perang di Suriah.

Tidak diketahui kapan tepatnya insiden tersebut terjadi tetapi media Israel Ynetnews melaporkan pertama pada 11 November 2019 lalu.

Militer Israel tidak merinci apakah keberadaan kapal selam Rusia tersebut telah merugikan keamanan negara serta berapa lama kapal selam itu tinggal di perairan teritorial Israel.

“Dari waktu ke waktu pasukan angkatan laut Israel menemukan target di dalam batas teritorial kami, yang mungkin dianggap sebagai kapal milik militer asing,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan yang dikutip media Israel Ynetnews 11 November 2019. “Kami tidak bermaksud mengomentari rincian masalah ini. ”

Kehadiran kapal selam Rusia di perairan teritorial Israel dapat menjadi bagian dari upaya Moskow baru-baru ini untuk mengembangkan kekuatanya di Timur Tengah setelah telah menetapkan kehadiran militernya di Suriah. Ynetnews menyebut manuver itu juga bisa memiliki implikasi jangka panjang pada keamanan Israel jika terungkap bahwa kapal selam itu memiliki kemampuan mengumpulkan intelijen.

Media Israel menyoroti kegagalan militer Israel dalam mendeteksi kapal perang yang memasuki perairan negara itu dan menimbulkan pertanyaan mengenai kekuatan pertahanan negara tersebut, terutama di laut.

Angkatan Laut Israel telah lama menjadi cabang terkecil dari angkatan bersenjata negara itu karena sebagian besar ancaman memang datang dari pasukan  berbasis di darat. Dalam beberapa tahun terakhir  Hezbollah yang didukung oleh Korea Utara dan Iran yang tidak memiliki kapasitas angkatan laut yang berarti, kekhawatiran telah dikemukakan bahwa keamanan maritim negara itu telah diabaikan.