Potensi Kebocoran Kuburan Nuklir Amerika Kian Mengkhawatirkan
Popular Mechanics

Potensi Kebocoran Kuburan Nuklir Amerika Kian Mengkhawatirkan

Amerika diperingatkan bahwa kubah beton besar yang penuh dengan limbah radioaktif, di kepuluan Marshall rentan terhadap kebocoran dan bisa memberikan bencana yang mengerikan. Risiko kebocoran meningkat seiring kenaikan permukaan air laut dan badai yang semakin sering datang.

“Kubah beton besar yang terletak di Kepulauan Marshall kini berisiko menjadi lokasi bencana nuklir yang mengerikan,” tulis Los Angeles Times Selasa 12 November 2019.

Kubah yang dibangun di Pulau Runit di Enewetak Atoll dan dikenal sebagai Runit Dome atau juga disebut sebagai The Tomb ini menyimpan sejumlah besar tanah radioaktif dan puing-puing yang dihasilkan dari tes senjata nuklir Amerika selama Perang Dingin di wilayah tersebut. Daerah ini juga menjadi pembuangan peralatan dari tempat uji iradiasi di Nevada.

Sekarang kenaikan permukaan laut dan efek lain dari perubahan iklim mengancam keruntuhan struktur yang akan mengarah pada bocornya bahan radioaktif, termasuk plutonium.

“Lebih dari tempat lain, Kepulauan Marshall adalah korban dari dua ancaman terbesar yang dihadapi manusia – senjata nuklir dan perubahan iklim,” kata seorang sarjana hukum di sekolah hukum Universitas Columbia, Michael Gerrard.

“Amerika Serikat sepenuhnya bertanggung jawab atas pengujian nuklir di sana, dan emisinya telah berkontribusi lebih besar terhadap perubahan iklim daripada emisi dari negara lain”.

Seorang kontraktor Departemen Energi Amerika dan pakar terkemuka di Runit Dome juga memperingatkan pada 2012 bahwa struktur mungkin dapat melepaskan lebih banyak plutonium ke lingkungan sekitar dan mencatat pada Mei 2019 bahwa integritas fisik kubah rentan terhadap kebocoran akibat terkena dampak berkelanjutan dari gelombang badai dan kenaikan permukaan laut.