Pemerintah Norwegia akan memperbolehkan kapal selam nuklir untuk berlabuh di di dekat pusat kota terbesar di Norwegia, Tromso.
Menteri Pertahanan Norwegia Frank Bakke-Jensen sebagaimana dilaporkan surat kabar militer Forsvarets Forum dan dikutip Sputnik Jumat 8 November 2019 mengatakan saat ini pekerjaan sedang berlangsung untuk mempersiapkan pelabuhan pelabuhan industri Grotsund di Tonsnes yang akan digunakan kapal selam bertenaga nuklir milik sekutu berlabuh.
Ini berarti bahwa kapal perang semua kelas yang membutuhkan pemeliharaan, logistik, atau mengistirahatkan kru dapat menjadi pemandangan umum bagi penduduk Tromso.
“Pelabuhan industri Grotsund telah dipilih karena dermaga sesuai dan infrastruktur yang baik di daerah tersebut. Ini akan menjadi tawaran permanen bagi sekutu kami,” kata Bakke-Jensen. Dia menggambarkan kedatangan kapal selam bertenaga nuklir sebagai bagian dari kegiatan sekutu di Norwegia dan daerah sekitarnya.
Keputusan ini berarti akan mengakhiri Bratelli Doctrine yang dibuat tahun 1975 dimana Norwegia secara eksplisit melarang kedatangan kapal perang asing yang membawa senjata nuklir di dalamnya.
“Doktrin Bratteli telah ditetapkan sebagai kebijakan Norwegia selama lebih dari 40 tahun dan telah melayani Norwegia dengan baik,” kata menteri.
Namun, keputusan ini bukan tanpa kontroversi dan juga mendapat tentangan oposisi lokal, antara lain dari Dewan Kota Tromso. Politisi dan aktivis setempat mempertanyakan langkah-langkah keselamatan dan khawatir tentang konsekuensi jika terjadi kesalahan.
Bakke-Jensen menekankan bahwa para aktor regional selalu terlibat dalam rencana tersebut. Dia menekankan bahwa tidak ada kapal yang berlabuh kecuali Direktorat Perlindungan Radiasi dan Keselamatan Nuklir yakin bahwa keamanan dijaga dengan memadai, dan mengatakan tidak ada kecelakaan dengan kapal bertenaga nuklir barat yang pernah terjadi.
Kehadiran kapal selam internasional di perairan di luar Norwegia memang telah meningkat tiga kali lipat. Surat kabar harian Aftenposte Norwegia melaporkan pada tahun 2018 saja, 27 permintaan berlabuh kapal selam bertenaga nuklir Amerika dan Inggris didaftarkan di Norwegia.
