Pada 6 November 1919, presentasi Arthur Eddington kepada Royal Society dan Royal Astronomical Society tentang gerhana matahari membenarkan teori Einstein hingga melambungkan nama fisikawan ini.
Sebelum 1919, hanya segelintir ilmuwan yang tahu tentang pekerjaan penting Albert Einstein dan lebih sedikit lagi yang mendukungnya. Jika bukan karena upaya sekelompok kecil ilmuwan Inggris, yang mengenali kejeniusan Einstein kita mungkin tidak akan pernah belajar dari pencapaian penting umat manusia.
Tetapi pada 6 November 1919, ilmuwan Inggris Arthur Stanley Eddington mengubah jalan hidup Einstein selamanya.
Pada tahun 1916, Einstein telah menerbitkan rincian matematis untuk teori relativitas umumnya atau general relativity, di mana ia menyebut bahwa cahaya dan waktu dapat dibengkokkan atau dibelokkan oleh medan gravitasi benda-benda besar di alam semesta, seperti matahari.
Sir Isaac Newton telah membuat klaim serupa dalam risalahnya tahun 1704 berjudul Optiks, tetapi ia tidak dapat membuktikan fenomena ini secara kuantitatif. Satu abad kemudian, matematikawan Jerman Johann Georg von Soldner menerbitkan perhitungan pertama yang mengkuantifikasi karya Newton pada 1804.
Namun Einstein selangkah lebih maju. Dia menduga bahwa fenomena ini terjadi bukan karena kekuatan tertentu tetapi karena kelengkungan di ruang angkasa – seperti bagaimana menempatkan beban berat di tengah kasur yang menyebabkannya mengendur, menarik benda apa pun yang digulirkan ke arah tengah. Dia menyarankan bahwa nilai-nilai di mana cahaya dibelokkan akan jauh lebih tinggi daripada yang lain.
The New York Times melaporkan pada tahun 1919 ketika Einstein menyerahkan karyanya tentang relativitas umum untuk publikasi, ia memperingatkan para penerbit bahwa “tidak ada lebih dari 12 orang di seluruh dunia yang akan memahaminya.
Dia meninggalkan tugas kepada ilmuwan lain untuk membuktikan apakah teorinya itu benar atau salah, dan kesempatan itu tiba tiga tahun kemudian.
Perang Dunia I telah membawa Eropa ke dalam musim dingin ekonomi dan akademik. Jalur komunikasi antar negara terputus, dan hanya ada sedikit waktu untuk diskusi tentang gravitasi dan ruang kosmologi. Komunitas ilmiah telah terpecah, dan Einstein terperangkap di balik tirai perang. Terlepas dari penentangannya terhadap perang, karya Einstein dijauhi oleh ilmuwan lain di seluruh Eropa.
Tetapi Arthur Stanley Eddington, seorang astronom Inggris, ahli fisika dan matematika serta Astronom Inggris Frank Watson Dyson terpaku dengan teori Einstein. Ketika mereka berhasil mendapatkan salinan pekerjaan fisikawan Swiss-Jerman tentang relativitas umum, mereka tahu mereka telah menemukan sesuatu yang akan mengubah arah sejarah.
Eddington, khususnya ingin membuktikan teori kontroversial Einstein. Bersama Dyson dia memulai korespondensi dengan Einstein yang hampir akan membuat mereka kehilangan pekerjaan dan kebebasan mereka. Korespondensi antara warga negara Inggris dan Jerman kala itu sangat dilarang.

Eddington sudah berada dalam posisi yang sulit apalagi selama ini dia dikenal sebagai orang anti-perang dan melawan wajib militer berkali-kali. Dyson, yang memiliki posisi kekuasaan dan pengaruh akhirnya berhasil menjaga rekannya dari bahaya.
Dyson melihat bahwa akan ada kesempatan untuk membuktikan karya Einstein pada tahun 1919 ketika gerhana matahari akan menyapu Atlantik. Tetapi ekspedisi tidak dapat dilakukan selama perang, karena persediaan dan dana dibutuhkan di garis depan. Selain itu sangat berbahaya melintasi Atlantik dalam situasi perang.
Untungnya, pada tahun 1918 gencatan senjata ditandatangani antara negara-negara sekutu dan Jerman. Perang telah berakhir, dan Dyson, Eddington, dan Andrew Crommelin dari Royal Greenwich Observatory di London memformalkan rencana untuk melakukan sebuah ekspedisi.