Pasukan Turki dan Rusia Memulai Patroli Bersama di Suriah Utara
Pasukan Rusia di Suriah

Pasukan Turki dan Rusia Memulai Patroli Bersama di Suriah Utara

Kementerian Pertahanan Turki mengatakan Jumat 1 November 2019 pasukan negaranya dan Rusia memulai patroli bersama di Suriah utara setelah sekitar 300 tentara Rusia dan 20 kendaraan lapis baja tiba di wilayah tersebut.

Bulan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sepakat bahwa polisi militer Rusia dan penjaga perbatasan Suriah akan memfasilitasi penarikan militan Kurdi dari zona aman 18 mil di perbatasan Turki-Suriah dalam 150 jam. Juga disepakati bahwa Moskow dan Ankara akan memulai patroli bersama di daerah tersebut.

Awal pekan ini, Amerika juga melakukan patroli di perbatasan Turki-Suriah untuk pertama kalinya sejak Presiden Donald Trump mengumumkan keputusannya menarik pasukan dari Suriah. Patroli, yang dilaporkan dilakukan oleh lima kendaraan lapis baja dengan bendera Amerika, terjadi di dekat kota Qahtaniyah.

Turki Serahkan 18 Tentara Suriah

Sebelumnya Turki menyerahkan 18 orang yang diyakini tentara pemerintah Suriah, yang ditangkap awal pekan ini di timur laut Suriah dekat perbatasan Turki.

Kementerian Pertahanan Turki tidak menyebutkan kepada siapa mereka diserahkan, tetapi mengatakan itu merupakan “hasil dari koordinasi dengan otoritas Federasi Rusia.”

Langkah tersebut terjadi menjelang dimulainya rencana patroli militer gabungan Turki-Rusia pada Jumat di timur laur Suriah dekat perbatasan.

Seluruh 18 orang itu ditangkap selama operasi di Kota Ras al Ain, Suriah pada 29 Oktober, menurut cuitan Kementerian Pertahanan di Twitter.

Kota Ras al Ain masuk dalam wilayah yang ditargetkan dalam ofensif Turki, yang diluncurkan pada 9 Oktober bersama dengan gerilyawan Suriah, dengan tujuan memaksa milisi YPG Kurdi menjauhi perbatasan.

Ankara dan Moskow pekan lalu sepakat memindahkan milisi YPG dari radius 30 km selatan perbatasan ke wilayah Suriah. Rusia mengatakan kepada Turki bahwa YPG telah meninggalkan jalur tersebut dalam batas waktu 150 jam.

Pada Rabu Presiden Tayyip Erdogan mengatakan Turki mendapat informasi bahwa YPG, yang dianggap Ankara sebagai kelompok teroris karena terkait dengan milisi kurdi yang memerangi perlawanan di tenggara Turki, tidak sepenuhnya angkat kaki.

Ia menyebutkan patroli gabungan Turki-Rusia dimulai pada Jumat dengan radius 7 km ke wilayah Suriah, dari yang sebelumnya direncanakan sejauh 10 km.