Amerika membuka langkah baru dalam ketegangan dengan China dengan melarang semua drone komersial buatan China diterbangkan di negara tersebut.
Produsen terkemuka dunia kendaraan udara tak berawak komersial, DJI mengakui adanya keputusan tersebut dan sebagaimana dilaporkan Reuters Kamis 31 Oktober 2019 mengaku kecewa dengan keputusan Amerika tersebut.
Perusahaan China telah menjadi penguasa dalam industri drone global dengan mengendalikan 74% pangsa pasar dunia pada tahun 2018. Unit militer dan kepolisian Prancis, Belanda, Jerman, dan Inggris secara luas menggunakan produk DJI untuk tujuan pengamatan dan inspeksi.
Washington telah menyuarakan keprihatinan tentang masalah ini dan mengklaim bahwa informasi sensitif yang diperoleh pesawat dapat dikirimkan ke pihak ketiga.
Pada Juli 2019, Departemen Dalam Negeri Amerika secara terbuka menolak untuk menggunakan drone DJI dengan menyatakan bahwa mereka “tidak memenuhi standar jaminan manajemen data UAS [sistem udara tak berawak]”, tetapi kemudian tetap harus menggunakan produk-produk China.
The Wall Street Journal melaporkan Kamis di mana Departemen Dalam Negeri Amerika mengkonfirmasi keputusan tersebut.
Media itu melaporkan setiap drone yang digunakan oleh Departemen Dalam Negeri dibuat di China atau menggunakan beberapa suku cadang buatan China.
“Menteri Dalam Negeri David Bernhardt Sekretaris telah memerintahkan agar drone yang diproduksi di China atau yang terbuat dari komponen China digrounded kecuali sedang digunakan untuk tujuan darurat, seperti memerangi kebakaran hutan, pencarian dan menyelamatkan, dan menangani bencana alam yang dapat mengancam kehidupan atau properti, ”kata juru bicara Departemen Dalam Negeri Amerika Melissa Brown.
Banyak drone saat ini digunakan oleh departemen untuk membantu memerangi kebakaran hutan, memantau bendungan dan banjir, memeriksa tanah untuk kerusakan properti dan lingkungan akibat erosi, serta memantau spesies yang terancam punah.
Langkah ini adalah eskalasi terbaru pemerintah Amerika dalam upayanya untuk menghukum perusahaan China selama bertahun-tahun atas dugaan pencurian rahasia, meskipun Amerika membeli produk dan peralatan miliaran dolar dari perusahaan-perusahaan China setiap tahun.
Anggota parlemen Amerika bulan lalu memperkenalkan undang-undang yang akan mencegah agen-agen federal dari pembelian pesawat tak berawak dari China, sesuatu yang bisa sangat mempengaruhi bisnis DJI.
Badan-badan federal telah memperingatkan agar tidak menggunakan produk-produk DJI di masa lalu, tetapi perusahaan itu tidak pernah mendapat larangan langsung. Departemen Keamanan Dalam Negeri juga memperingatkan agar tidak menggunakan pesawat tanpa awak buatan China dalam kapasitas federal awal tahun ini.