Banyak pesawat Angkatan Laut dan Marinir Amerika Serikat tidak bisa terbang karena harus menunggu suku cadang yang hendak diganti. Ternyata, audit menemukan peralatan itu sebenarnya sudah ada di gudang senjata dalam waktu lama.
Angkatan Laut dan Marinir Amerika benar-benar kaget karena ada peralatan pesawat senilai US$126 juta atau sekitar Rp1,8 triliun yang ada dalam inventaris mereka. Konyolnya lagi, bahkan mereka tidak tahu gudang yang menyimpan peralatan itu juga sebenarnya ada.
“Bukan saja kita tidak tahu bahwa bagian-bagian itu ada, kita bahkan tidak tahu gudang itu ada,” kata Thomas Modly, the Navy’s No. 2 civilian mengatakan dalam Military Reporters and Editors conference dan dikutip Military.com 28 Oktober 2019.
Masalah ini ditemukan dalam audit Angkatan Laut dan Korps Marinir tahun lalu, yang dikatakan Modly telah membantu memperbaiki beberapa masalah serius tentang melacak inventaris yang dimilikinya.
Di gudang Jacksonville, Florida, auditor menemukan bagian-bagian pesawat F-14 Tomcat, P-8 Poseidon dan P-3 Orion senilai US$126 juta.
“Ketika mereka membawa bagian-bagian itu ke dalam sistem inventaris, dalam beberapa minggu ada sekitar US$ 20 juta peralatan yang sebenarnya sudah kita minta tetapi kita harus menunggu karena tahu kita memiliki bagian itu dalam data inventaris,” kata Modly.
Melacak inventaris adalah salah satu tantangan terbesar Angkatan Laut, tambahnya. Korps Angkatan Laut dan Marinir sedang berupaya mengembangkan sistem pelacakan untuk mendapatkan data yang lebih baik di sekitar inventaris.
“Ini miliaran dolar dan kami tidak memiliki akuntabilitas yang baik tentang itu,” kata Modly. “Kita harus menjadi jauh lebih baik.”