Sebuah perjanjian kolaborasi ditandatangani antara Lockheed Martin dan perusahaan Belgia sebagai bagian dari kontrak senilai 3,8 miliar Euro atau sektiar Rp59 triliun dari pembelian 34 jet tempur F-35 oleh pemerintah Belgia.
Delapan perusahaan Belgia menandatangani perjanjian: Asco Industries, Coexpair, Feronyl, Sabca, Safran Aero Boosters, Sonaca, Thales Belgium et Solvay.
“Perjanjian ini bertujuan untuk mempromosikan penelitian dan inovasi di Belgia di bidang material komposit canggih untuk industri kedirgantaraan,” kata Ilham Kadri, CEO Solvay sebagaimana dilaporkan Brussels Times Senin 28 Oktober 2019.
Perjanjian tersebut ditandatangani sebagai bagian dari apa yang disebut ‘ESI measures’ (essential security interests) Belgia terkait dengan kontrak untuk program F-35.
“Pilihan F-35 melibatkan kerja sama dengan Lockheed Martin dan seluruh ekosistem aeronautika perusahaan dan universitas di Belgia,” tambah Kadri.
Secara konkret, proses pemilihan proyek telah diluncurkan oleh pemerintah Belgia yang melibatkan universitas Belgia dan mitra industri di bidang material komposit canggih untuk aplikasi luar angkasa.
Proyek akan berlangsung dari 12 hingga 24 bulan dan tim universitas dengan solusi paling inovatif dan efektif akan memenuhi syarat untuk penghargaan desain.
Dalam konteks ini, Solvay akan menyediakan Engagement Pusat Keterlibatan Pelanggan ’yang baru, yang didedikasikan untuk pengembangan polimer berkinerja tinggi dan komposit termoplastik.
