Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat telah menyutujui untuk meningkatkan 98 jet tempur F-15J Jepang menjadi konfigurasi super interceptor atau Japan Super Inteceptor (JSI)dengan biaya sekitar US$4,5 miliar atau sekitar Rp 63 triliun.
Program konfigurasi Japanese Super Interceptor ini terdiri dari pengadaan hingga 103 radar AESA APG-82 , 116 Sistem Misi Komputer Advanced Display Core Processor II (ADCP II) termasuk 18 suku cadang; dan 101 ALQ-239 Digital Electronic Warfare System (DEWS) termasuk 3 suku cadang.
Selain itu juga Mission Planning System (JMPS), Selective Availability Anti-spoofing Module (SAASM) Radio ARC-210 serta mengintegrasikan semuanya ke pesawat tempur.
Defense Security Cooperation Agency (DSCA) mengatakan peningkatan ini akan membuat Jepang lebih mampu dalam mempertahankan wilayahnya serta sangat penting bagi kepentingan Amerika Serikat terutama di Asia Pasifik.
“Penjualan yang diusulkan ini akan memberikan Jepang kemampuan pertahanan udara yang penting untuk membantu mempertahankan tanah air Jepang dan personel Amerika. yang ditempatkan di sana,” kata DSCA dalam siaran persnya Selasa 29 Oktober 2019.
F-15J yang dimodernisasi dinilai akan memungkinkan Jepang untuk merespons ancaman melalui udara dan mempertahankan wilayah udaranya. “Jepang tidak akan kesulitan menyerap peralatan ini dan mendukung pasukannya.”
Kontraktor utama untuk program ini adalah Boeing Aircraft Company, Everett, WA sementara di Jepang yang terlibat adalah Mitsubishi Heavy Industries (MHI).
F-15J adalah salah satu varian jet tempur yang dibangun era Perang Dingin. Asal muasal dari jet tempur ini adalah F – 15A / C Eagle yang diproduksi McDonnell Douglas dan merupakan pesawat superioritas udara satu kursi. Pesawat ini mampu terbang di segala cuaca.
Penerbangan pertama dari prototip F – 15A ( 71-0280 ) adalah pada tanggal 27 Juli 1972, dan prototip F – 15B ( 71-290 ) terbang perdana berlangsung pada tanggal 7 Juli 1973. Sementara karier operasional Eagle dimulai dengan pengiriman pertama F- 15A ( 74-0083 ) ke -1 TFW TAC di Langley AFB , Virginia.
Melalui Multi-Stage Improvement Program (MSIP) II kemudian melahirkan F – 15E Strike Eagle yang merupakan pesawat dua kursi. Pesawat ini telah melewati sejumlah medan tempur di berbagai dunia dengan berbagai negara. Sejumlah negara membeli jet tempur ini termasuk Singapura, Arab Saudi, Israel, Korea Selatan dan Jepang.