Amerika sampai saat ini belum mundur dari tekanannya yang mendesak Turki untuk tidak menggunakan sistem rudal S-400 Rusia. Sementara kabar lain muncul bahwa Ankara hampi mencapai kesepakatan pembelian jet tempur Su-35
“Masih ada pekerjaan untuk orang-orang Turki yakni menjauh dari S-400: baik itu mematikannya, mengirimnya kembali, menghancurkannya, apa pun yang Anda miliki. Itu masih merupakan masalah yang berkelanjutan. Kami berbicara tentang mediasi ulang, penanganan ulang, rekonsiliasi, ” kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri Amerika yang tidak disebutkan namanya sebagaimana dikutip Reuters Jumat 25 Oktober 2019.
Pejabat itu mengklaim bahwa tidak semua orang dalam pemerintahan Turki sependapat dengan Erdogan yang tidak mengingingkan menempatkan Turki dalam risiko hanya gara-gara senjata Rusia.
Pejabat itu bersikeras bahwa di bawah skenario terbaik adalah Turki tidak akan pernah membeli komponen sistem S-400.
“Tapi sekarang setelah garis itu dilintasi, masalah yang ada dalah bagaimana cara mengisolasi dan memisahkannya, menetralkannya dan bergerak maju tetapi itu jauh lebih sulit daripada sebelumnya,” tambah pejabat.

Pembelian Jet Tempur Su-35
Pernyataan itu muncul ketika surat kabar Turki yang dikelola pemerintah Daily Sabah mengutip sumber-sumber lokal mengatakan bahwa Ankara hampir mencapai kesepakatan dengan Moskow untuk pembelian jet tempur Su-35, serta kesepakatan untuk ikut memproduksi beberapa komponen pesawat tempur ini.
Sumber tersebut menegaskan bahwa para pejabat Turki dan Rusia sedang dalam pembicaraan tentang penjualan total 36 pesawat generasi 4++ tersebut. Kabar ini muncul dua bulan setelah kunjungan Presiden Recep Tayyip Erdogan ke pertunjukan udara MAKS di luar Moskow.
Tak lama setelah itu, Erdogan mengkonfirmasi bahwa negosiasi pengiriman Su-35 ke Ankara sedang berlangsung, meskipun Menteri Luar Negeri negara itu Mevlut Cavusoglu membantah bahwa pembicaraan seperti itu sedang dilakukan.
Sebelum ini, Washington mengumumkan keputusannya untuk menangguhkan partisipasi Turki dalam program F-35 atas pembelian S-400 dan negara itu akan sepenuhnya dihapus dari proyek tersebut pada akhir Maret 2020. Turki telah memesan lebih dari 100 jet tempur F-35.
Amerika mengklaim bahwa sistem S-400 tidak kompatibel dengan senjata pertahanan udara NATO dan dapat membahayakan operasi jet tempur F-35. Washington telah berulang kali mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap Ankara atas pembelian S-400-nya.
Turki telah menolak untuk membatalkan kontraknya dengan Rusia, dengan mengatakan bahwa itu adalah kesepakatan itu sangat penting bagi pertahanan nasionalnya. Ankara juga menekankan bahwa S-400 tidak terkait dengan keamanan NATO, Amerika , atau F-35.