September 2019 lalu, Boeing mengungkapkan nama pesawat yang akan menjadi jet latih canggih baru Angkatan Udara Amerika. Pesawat diberi nama T-7A dengan ekor merah yang cantik sesuai julukannya Red Hawk. Pesawat sepanjang 47 kaki dengan ekor kembar tersebut diharapkan akan siap dikirim pada 2023. Sejauh ini, mereka hanya membuat dua prototipe.
Boeing merancang T-7 dengan gagasan bahwa dua pilot akan duduk bersama dengan satu di depan yang lain. Itu sama dengan pesawat yang akan diganti, T-38, tetapi T-7 menawarkan sesuatu yang baru yakni stadium seating atau tempat duduk ala stadion. Itu berarti bahwa jika instruktur duduk di kursi belakang, mereka akan bisa memandang dengan jelas siswa yang duduk di depannya. Sebuah fitur yang berguna ketika seorang siswa memegang kontrol selama pendaratan atau belajar manuver tempur udara.
Pesawat latih seperti T-7 memiliki dua set kontrol, sehingga setiap orang dapat menerbangkan pesawat dari tempat duduk mereka. Cockpand tandem di T-7, kata chief engineer pesawat, Paul Niewald pada dasarnya identik, kecuali bahwa yang kru yang di depan memiliki head-up display.
Sebagaimana dilaporkan Popular Mechanics, meski pesawat dapat diterbangkan dari salah satu kokpit, instruktur dapat mengambil alih semua kontrol jika perlu. “Jika siswa melakukan sesuatu yang berbahaya dengan pesawat terbang, pilot instruktur dapat menghilangkan input siswa,” jelas Dan Draeger, kepala uji coba taktis di Boeing. Setiap pilot memiliki kursi lontar Aces 5 sendiri tetapi dapat diatur menarik satu pegangan ejeksi akan memicu kedua kursi.
Tujuan dari pelatih canggih ini, seperti halnya pesawat pelatih lainnya, adalah untuk menyiapkan pilot untuk menerbangkan jet tempur generasi saat ini yang dioperasikan oleh pilot di lapangan. “Ketika Anda menerbangkan T-7, Anda menerbangkan pesawat yang terasa sangat mirip jet tempur garis depan seperti F-16 atau F-15,” kata Draeger. Seperti diketahui kode “T” di T-7 singkatan dari “trainer,” dan “F” di pesawat-pesawat lain berarti mereka “fighter.”
Meski jet tempur seperti F-16 juga memiliki varian dua kursi dengan kursi belakang juga memiliki kontrol penerbangan dan bisa digunakan untu pelatihan Draeger mengatakan pesawat latiuh harus lebih murah untuk dibeli dan dioperasikan daripada jet tempur garis depan. Dengan kata lain, ini adalah pesawat hemat biaya yang meniru kegesitan jet seperti Viper.
Boeing juga merancang T-7 untuk secara alami menurunkan hidungnya turun jika teralu tinggi. “Bahkan jika pilot siswa melakukan kesalahan hinggaakhirnya ujung pesawat mengujam ke Bumi, pesawat akan secara otomatis mengkoreksinya,” Draeger menjelaskan.