Site icon

Ditarik Dari Suriah, Pasukan Amerika Hanya Boleh Tinggal 4 Minggu di Irak

Pasukan Amerika di Suriah

Irak hanya memberikan waktu empat minggu baru pasukan Amerika yang ditarik dari Suriah untuk pergi meninggalkan negara tersebut.

Pasukan Amerika yang ditarik dari timur laut Suriah memang ditempatkan di Irak dan Menteri Pertahanan Irak Najah al-Shammari mengatakan setelah pertemuan di Baghdad dengan mengunjungi Menteri Pertahanan Amerika Mark Esper diputuskan izin tinggal hanya diberikan empat minggu. Pertemuan dilakukan di Baghad Rabu 23 Oktober 2019.

Sehari sebelumnya militer Irak mengatakan bahwa pasukan Amerika yang meninggalkan Suriah timur laut tidak memiliki izin untuk tetap di Irak. Pernyataan ini bertentangan dengan Menteri Pertahanan Amerika yang mengatakan semua pasukan Amerika yang meninggalkan Suriah akan terus melakukan operasi melawan ISIS dari Irak untuk mencegah kebangkitan kelompok tersebut.

Dia kemudian menambahkan bahwa pasukan akan berada di sana sementara sampai mereka bisa pulang, tetapi tidak ada periode waktu yang telah ditetapkan.

Al-Shammari sebagaimana dilaporkan New York Times mengatakan Esper melakukan perjalanan ke Irak berdasarkan undangan dari Irak. Dalam pembicaraan hari Rabu, ia mengatakan kedua belah pihak sepakat bahwa pasukan Amerika yang menyeberang dari Suriah melalui Irak dan kemudian akan menuju ke Kuwait, Qatar atau Amerika Serikat. Perpindahan ini akan dilakukan “dalam jangka waktu tidak melebihi empat minggu.

Bahkan Menteri Pertahanan Irak mengatakan pesawat yang akan mengangkut pasukan Amerika keluar dari Irak telah tiba.

Kunjungan Esper ke Baghdad terjadi sehari setelah Rusia dan Turki mencapai kesepakatan yang akan mengerahkan pasukan mereka di hampir seluruh perbatasan timur laut untuk mengisi kekosongan setelah penarikan tiba-tiba pasukan Amerika dari daerah itu, sebuah langkah yang pada dasarnya membuka jalan bagi invasi Turki awal bulan ini.

Esper mengatakan pasukan yang pergi ke Irak akan memiliki dua misi, satu untuk membantu mempertahankan Irak melawan kebangkitan militan ISIS dan lainnya untuk memantau dan melakukan misi kontra-IS.

Amerika saat ini memiliki lebih dari 5.000 tentara di Irak, berdasarkan perjanjian antara kedua negara. Amerika menarik pasukannya dari Irak pada 2011 ketika operasi tempur di sana berakhir, tetapi mereka kembali setelah kelompok ISIS mulai mengambil alih petak besar negara itu pada 2014.

Jumlah pasukan Amerika di Irak tetap kecil karena sensivitas politik di negara itu, setelah bertahun-tahun orang Irak menganggap pendudukan Amerika selama perang yang dimulai tahun 2003. Para pemimpin Irak mungkin secara pribadi memaafkan lebih banyak pasukan Amerika untuk memerangi IS, tetapi khawatir akan ada reaksi keras dari warga yang sudah benci dengan Amerika.

Exit mobile version