Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan semakin percaya diri dengan langkah-langkahnya. Setelah secara terpisah mengambil kesepakatan dengan Amerika dan Rusia yang memberi keuntungan Turki di Suriah, kini dia mengundang para pemimpin Prancis, Jerman dan Inggris untuk bertemu di dekat perbatasan Suriah atau di Istanbul untuk membahas pandangan-pandangan tentang NATO. Padahal Erdogan yang sebenarnya diundang untuk datang dan berbicara dengan mereka/
“Saya menerima telepon dari Boris Johnson dua hari lalu yang menyarankan agar kami berempat bertemu di London. Saya mengatakan kepadanya bahwa Istanbul atau kota perbatasan Sanliurfa dan Gaziantep adalah pilihan yang lebih baik,” Erdogan dikutip oleh saluran televisi Haberturk saat berada di pesawat Rabu 23 Oktober 2019.
Presiden Turki mengatakan bahwa kesempatan berikutnya untuk bertemu adalah di sela-sela KTT NATO di London mulai 3-4 Desember. Pertemuan itu akan menandai 70 tahun sejak Pakta Pertahanan Atlantik Utara dibentuk.
Presiden Prancis Emmanuel Macron pekan lalu menyebut kurangnya persatuan NATO dalam mengkritik serangan Suriah di Turki sebagai kesalahan serius. Dia mengatakan dia bersama dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Kanselir Jerman Angela Merkel akan bertemu dengan Erdogan di London dalam beberapa minggu mendatang.
Operasi Peace Spring Turki, yang diluncurkan pada 9 Oktober dan selesai pada Selasa 22 Oktober, bertujuan untuk menciptakan “zona aman” di Suriah Utara yang mendorong Syrian Democratic Force (SDF) yang dipimpin Kurdi menjauh dari daerah itu.
Turki dan Amerika sepakat untuk menghentikan serangan selama lima hari untuk memberi kesempatan pada SDF mundur sesuai jarak yang diminta Ankara. Sementara pada Rabu Erdogan dan Putin juga menyepakati hal serupa dimana pasukan Rusia dan Turki akan melakukan operasi bersama.