Pentagon Siapkan Rencana Darurat Penarikan Pasukan dari Afghanistan
Pasukan Amerika di Afghanistan

Pentagon Siapkan Rencana Darurat Penarikan Pasukan dari Afghanistan

Pentagon tengah menyusun rencana darurat untuk penarikan pasukan mereka dari Afghanistan. Rencana ini disusun untuk mengantisipasi jika Presiden Donald Trump tiba-tiba memerintahkan membawa pasukan pulang dari medan perang panjang tersebut.

Penyusunan rencana darurat tidak lepas dari pengalaman di Suriah di mana Trump secara tiba-tiba memerintahkan pasukan yang ada di wilayah tersebut untuk mundur. Akibatnya, penarikan yang tergesa-gesa dan tanpa rencana yang kuat menjadikan banyak alat dan fasilitas yang ditinggalkan begitu saja.

Tiga pejabat pertahanan dan mantan pejabat sebagaimana dikutip NBC News Selasa 22 Oktober 2019 mengatakan penyusunan rencana sedang berlangsung termasuk kemungkinan bahwa Trump memerintahkan semua pasukan keluar dari Afghanistan dalam beberapa minggu. Namun, para pejabat mengatakakn rencana ini hanya tindakan pencegahan jika ada perintah mendadak.

Pejabat lain menggambarkan pendekatan presiden saat ini ke Suriah sebagai “gladi resik” untuk apa yang bisa terjadi di Afghanistan.

Trump telah lama mengancam akan menarik semua pasukan Amerika dari Afghanistan, tetapi penekanannya semakin sering dalam beberapa pekan terakhir tentang perlunya mengakhiri semua perang panjang tersebut.

Letnan Kolonel Thomas Campbell, juru bicara Departemen Pertahanan Amerika, mengatakan Pentagon secara teratur mengevaluasi jumlah pasukan di luar negeri dan memberikan nasihat kepada presiden.

“Departemen Pertahanan tidak memiliki perintah untuk menarik pasukan di Afghanistan dan misi kami tidak berubah,” kata Campbell.

“Tingkat kekuatan Amerika di Afghanistan tetap berdasarkan kondisi dan akan terus mencerminkan tingkat yang diperlukan untuk melaksanakan misi kami,” tambahnya.

Ketika Menteri Pertahanan Mark Esper dalam kunjungan mendadak ke Afghanistan pada hari Senin ditanya apakah Trump dapat menarik semua pasukan keluar dari negara itu, Esper membandingkan dengan situasi dengan Suriah dan menjelaskan keduanya adalah misi yang sangat berbeda.

“Situasi yang sangat berbeda, musuh yang sangat berbeda jika Anda mau, tingkat komitmen yang sangat berbeda. Terutama arah kebijakannya,” kata Esper.

Sebelumnya pada hari Senin, Jenderal Austin Scott Miller, komandan misi Resolute Support, mengatakan di Kabul bahwa Amerika Serikat telah mengurangi kekuatannya sebanyak 2.000 tentara di Afghanistan selama setahun terakhir.

Pada 6 Oktober 2019, Trump mengumumkan penarikan pasukan Amerika dari Suriah utara. Menteri Pertahanan Mark Esper kemudian mengkonfirmasi bahwa Amerika Serikat akan menarik 1.000 prajurit dari timur laut negara itu.